Ketika kita berbicara tentang
menutup aurat, tak jarang orang di sekitar kita masih berfikir bahwa hal
tersebut bukanlah masalah yang penting. Bahkan ada diantara saudara muslimah
kita yang mengatakan “belum ada panggilan hati bagi saya untuk berjilbab”. ada
juga yang mengatakan “ tidak masalah tidak berjilbab, yang penting hati saya
baik”.
Ketahuilah wahai saudariku para
muslimah, bahwa selain kita mempunyai hak atas Allah, Allah juga memiliki hak
atas kita yang harus kita laksanakan.
Alangkah malunya ketika kita
memohon kepada Allah untuk mengabulkan apa yang kita hajatkan. Akan tetapi diri
kita melalaikan apa yang Allah perintahkan kepada kita sebagai makhluknya.
Betapa picik dan sombongnya kita sebagai manusia yang tidak mampu berbuat
apa-apa tanpa adanya kehendak dari Allah namun masih melalaikan perintahnya,
dan mungkinkah seseorang memiliki hati yang baik saat perintah dari yang
menciptakannya saja tidak dilaksanakan.
Menutup aurat atau berhijab bukan
karena adanya panggilan hati, bukan pula karena merasa hati sudah suci dan
bersih dari dosa. Tetapi Menutup aurat merupakan perintah Allah, dan sudah
menjadi hak Allah yang harus dilaksanakan oleh setiap wanita yang mengaku
dirinya beragama Islam. Seperti firman allah SWT dalam Qur’an surah An-Nur:31
yang artinya:
“ Katakanlah kepada wanita yang
beriman: “Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan kemaluannya, dan janganlah
mereka menampakkan perhiasannya, kecuali yang (biasa) nampak dari padanya. Dan
hendaklah mereka menutupkan kain kudung ke dadanya, dan janganlah menampakkan
perhiasannya kecuali kepada suami mereka, atau ayah mereka, atau ayah suami
mereka, atau putera-putera mereka, atau putera-putera suami mereka, atau
saudara-saudara laki-laki mereka, atau putera-putera saudara lelaki mereka,
atau putera-putera saudara perempuan mereka, atau wanita-wanita islam, atau
budak-budak yang mereka miliki, atau pelayan-pelayan laki-laki yang tidak
mempunyai keinginan (terhadap wanita) atau anak-anak yang belum mengerti
tentang aurat wanita. Dan janganlah mereka memukulkan kakinya agar diketahui
perhiasan yang mereka sembunyikan. Dan bertaubatlah kamu sekalian kepada Allah,
hai orang-orang yang beriman supaya kamu beruntung”.(QS. An-Nur:31)
Dalam ayat lain Allah berfirman:
“Hai Nabi, katakan kepada
istri-istrimu, anak-anak perempuanmu dan istri-istri orang mukmin untuk
mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka, yang demikian itu supaya mereka
lebih mudah untuk dikenal, karena itu mereka tidak diganggu”.(QS. Al Ahzab:59)
Memahami makna ayat tersebut
jelaslah bahwa perintah Allah kepada setiap wanita muslimah untuk berhijab
adalah untuk kemaslahatan, melindungi wanita terutama dari gangguan dan
kejahatan syetan yang menyerupai manusia.
Akhirnya,
untuk saudari muslimahku yang masih belum bisa menutup aurat, tidak ada alasan
lagi. jika alasan tidak menutup aurat karena merasa belum ada panggilan hati
atau merasa belum mendapat hidayah. Saudariku, Jangan salah mengartikan,
panggilan hati dan hidayah tidak akan datang begitu saja apabila kita enggan
memulai kebaikan dari diri kita sendiri. Sebaliknya, jika kita memulai merubah
diri kita dengan menutup aurat, Insya Allah kita akan senantiasa hidup dalam
ketenangan dan terlindungi. Semoga Allah selalu menuntun kita ke jalan yang
lurus, amiin.
Posting Komentar