BREAKING NEWS

KESYIRIKAN ZAMAN NOW Edisi [1] SEDEKAH LAUT


1# SEDEKAH LAUT 

بسم الله الرحمن الرحيم 
السلام عليكم ورحمة الله وبركاته 
الحمد لله رب الأرض ورب السماء، خلق آدم وعلمه الأسماء

أشهد أن لا إله إلا الله وحده ليس له أنداد ولا أشباه ولا شركاء 
وأشهد أن محمدًا خاتم الرسل والأنبياء 


Segala puji bagi Allah Rabb bumi dan langit, Dzat yang menciptakan Adam 'alaihisalam, dan yang mengajarkan kepadanya nama-nama, Saya bersaksi tiada ilah yang berhak disembah dan diibadahi kecuali Allah subhaanahu wata'ala, tidak ada sekutu bagi-NYA, tidak ada yang menyerupai-NYA. Dan saya bersaksi bahwa Nabi Muhammad Shallalahu 'alaihi wasallam adalah penutup para rosul dan para nabi. 

Telah kita ketahui bersama bahwa lawan kata dari Tauhid (meng-esa-kan Allah) adalah Syirik (menyekutukan Allah), dan telah kita ketahui pula bahwa syirik adalah sebuah kedzoliman yang amat besar, sebagaimana yang telah difirmankan Allah dalam Al-Qur'an : 

إن الشرك لظلم عظيم 

Artinya :"Seungguhnya perbuatan SYIRIK adalah kedzoliman yang besar" (QS. Luqman:13). 

Dalam pembahasan kali ini kita akan membahas tentang sebuah kesyirikan yang sangat mewabah di negara tercinta kita, yang mana orang awam tidak mengetahui bahwa hal ini adalah sebuah kesyirikan, mereka menganggap ini adalah adat istiadat dalam daerah tersebut ketika mendapatkan rezeki melimpah atau ketika mendapatkan musibah. Inilah yang membedakan antara kesyirikan ZamanNow ( zaman sekarang) dengan kesyirikan pada zaman dahulu. 
Adapun bentuk kesyirikan ini adalah SEDEKAH LAUT atau dalam istilah lain LARUNG LAUT.
Sedekah (Larung) Laut yaitu membersembahkan harta benda (baik berupa kepala Kerbau, makanan, atau buah-buahan), untuk dilarung di laut, sungai, gunung, maupun tempat-tempat yang yang dianggap mistis, yang biasanya dilakukan di bulan-bulan tertentu seperti Syawal, Muharom tergantung daerah masing-masing. INI HUKUMNYA

Hukum dari melakukan ritual semacam ini adalah HARAM, hal ini adalah perbuatan SYIRIK dan Islam tidak mengajarkan kita untuk memberikan sesajen ke laut, gunung atau yang semacamnya. INI DALILNYA


1# Allah berfirman, 

قُلْ إِنَّ صَلاتِي وَنُسُكِي وَمَحْيَايَ وَمَمَاتِي لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ لَا شَرِيكَ لَهُ وَبِذَلِكَ أُمِرْتُ وَأَنَا أَوَّلُ الْمُسْلِمِينَ 


“Katakanlah, ‘Sesungguhnya shalatku, sembelihanku (kurbanku), hidupku dan matiku hanyalah untuk Allah, Rabb semesta alam, tiada sekutu baginya; dan demikian itulah yang diperintahkan kepadaku dan aku adalah orang yang pertama-tama menyerahkan diri (kepada Allah).’” (Qs. al-An’aam: 162-163).
 
Ibnu Katsir mengatakan tentang ayat ini : “Allah memberintahkan Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam agar memberi tahu kepada orang-orang musyrik yang menyembah kepada selain Allah dan menyembelih dengan tidak menyebut nama Allah bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam menyelisihi mereka (tidak sesuai dengan ajaran Islam).”


2# Rosulullah Shallallahu 'alaihi wasallam bersabda : 

“Ada seseorang yang masuk surga karena seekor lalat dan ada yang masuk neraka karena seekor lalat pula.” 

Para sahabat bertanya: “Bagaimana itu bisa terjadi ya Rasulullah? 

Rasul menjawab: “Ada dua orang berjalan melewati sebuah kaum yang memiliki berhala, yang mana tidak boleh seorangpun melewatinya kecuali dengan mempersembahkan sesuatu untuknya terlebih dahulu, maka mereka berkata kepada salah satu di antara kedua orang tadi: “Persembahkanlah sesuatu untuknya!” Ia menjawab: “Saya tidak mempunyai apapun yang akan saya persembahkan”, mereka berkata lagi: “Persembahkan untuknya walaupun seekor lalat!” Maka iapun mempersembahkan untuknya seekor lalat, maka mereka membiarkan ia untuk meneruskan perjalanannya, dan iapun masuk ke dalam neraka. Kemudian mereka berkata lagi kepada seseorang yang lain: “Persembahkalah untuknya sesuatu!” Ia menjawab: “Aku tidak akan mempersembahkan sesuatu apapun untuk selain Allah, maka merekapun memenggal lehernya, dan iapun masuk ke dalam surga” (HR. Ahmad). 

Syaikh Muhammad Shalih Al-Munajjid menjelaskan tentang hadits diatas “Hal ini menunjukkan bahwa ia tidak menganggap besar perkara kesyirikan dan tidak mengingkari dalam hatinya, bahkan ia lakukan dengan ridha. Semisal ini tidak diragukan lagi telah kafir” (Fatwa Sual Wal Jawab no. 280192). 

Dan dosa kesyirikan itu tidak akan Allah ampuni apabila pelakunya meninggal dan belum bertaubat. 
Allah Ta’ala berfirman, 

إِنَّ اللَّهَ لَا يَغْفِرُ أَنْ يُشْرَكَ بِهِ وَيَغْفِرُ مَا دُونَ ذَلِكَ لِمَنْ يَشَاءُ وَمَنْ يُشْرِكْ بِاللَّهِ فَقَدِ افْتَرَى إِثْمًا عَظِيمًا 

“Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni dosa syirik, dan Dia mengampuni segala dosa yang selain dari (syirik) itu, bagi siapa yang dikehendaki-Nya. Barangsiapa yang mempersekutukan Allah, maka sungguh ia telah berbuat dosa yang besar.” (QS. An Nisa’: 48). 

Jazaakumullah khoiraSemoga bermanfaat 

Sumber : muslim.or.id 


------------------------------------- 











Share this:

Posting Komentar

 
Copyright © 2014 nasehatku.com. Designed by Nasehat Taujih