BREAKING NEWS

AL-KABAIR (1) : Menyekutukan Allah bag.2

Ikhwan dan akhwat yang selalu dalam lindungan Allah, PENYAKIT diahir zaman ini sangat memprihatinkan, di era digital ini orang semakin digiurkan dengan gemerlap keindahan-keindahan duniawi yang menyilaukan mata. Tak sedikit dari kaum muslimin terkotori dan terjebak hatinya dalam PENYAKIT ini, dan yang paling mengkhawatirkan adalah PENYAKIT ini sudah merajalela dikalangan ekonomi bawah, menengah dan atas, hanya sedikit dari mereka yang terbebas dan terlindungi dari PENYAKIT ini. 


Penyakit yang ketika didengar sudah tak asing lagi namun berakibat fatal apabila berkelanjutan. 
Penyakit yang bisa dikatakan SEMUA ORANG DAPAT TERJANGKIT. 
Penyakit yang sulit sekali disembuhkan apabila sudah meng-akar pada diri seorang hamba. 
Penyakit yang sangat mudah menular dimasyarakat. 
Penyakit ini adalah RIYA

Iya RIYA’; suka sekali memperlihatkan apa yang dia lakukan, miliki, capai kepada orang lain, apalagi di era Mobile, orang berlomba-lomba untuk memposting semuaaaaaaa aktifitas yang sedang atau telah atau akan dia lakukan, HANYA UNTUK MENDAPATKAN JEMPOL, LIKE, LOVE, GIVE, SUBSCRIBE, PUJIAN, PENGAKUAN dari teman, keluarga, saudara bahkan NITIZEN, 

Mereka mengetik dan posting : 
“Alhamdulillah, tahajud tadi malam sangat khusyuk” (ya salaam) 
“horee…dapat mencium hajar aswad kemarin” (iya iya iya iya iya iya iya) 
“wah gw tadi waktu kajian sempet salam sama ustadz fulan lhoo, tangannya lembut” (diciumin gax tangannya) 
Cekrek cekrek “lagi jenguk orang sakit nih, semoga cepet sembuh yaa” (elaaaah, lu mw jenguk apa eksis ?) 
Yap ini sebagian kecil postingan-postingan yang ditakutkan termasuk kedalam amalan RIYA atau SUM’AH, tergantung dari niat orang yang membuat postingan tersebut. 

Namun terlepas dari niat itu, yang kita bahas disini adalah WHAT THE MEANING OF RIYA ?? dan ما حكمه ؟ (apa hukumnya ? ) 

RIYA’ adalah melakukan suatu amalan agar orang lain bisa melihatnya kemudian memuji dirinya. Termasuk ke dalam riya’ yaitu SUM’AH, yakni melakukan suatu amalan agar orang lain mendengar apa yang kita lakukan, sehinga pujian dan ketenaran pun datang. 
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :

أَلاَ أُخْبِرُكُمْ بِمَا هُوَ أَخْوَفُ عَلَيْكُمْ عِنْدِيْ مِنَ الْمَسِيْحِ الدَّجَّالِ قَالَ قُلْنَا بَلَى فَقَالَ الشِّرْكُ الْخَفِيُّ أَنْ يَقُوْمَ الرَّجُلُ يُصَلِّيْ فَيُزَيِّنُ صَلاَتَهُ لِمَا يَرَى مِنْ نَظَرِ رَجُلٍ 


“Maukah aku kabarkan kepada kalian sesuatu yang lebih tersembunyi di sisiku atas kalian daripada Masih ad Dajjal?” Dia berkata,”Kami mau,” maka Rasulullah berkata, yaitu syirkul khafi; yaitu seseorang shalat, lalu menghiasi (memperindah) shalatnya, karena ada orang yang memperhatikan shalatnya”. [HR Ibnu Majah, no. 4204, dari hadits Abu Sa’id al Khudri. Hadits ini hasan-Shahih at Targhib wat Tarhib, no. 30] 
Hukum asal dari perbuatan RIYA’ ini adalah SYIRIK ASHGHAR (syirik kecil). Namun, riya’ bisa berubah hukumnya menjadi SYIRIK AKBAR (syirik besar) dalam tiga keadaan berikut : 

1. Jika seseorang riya’ kepada manusia dalam pokok keimanan. Misalnya seseorang yang menampakkan dirinya di hadapan manusia bahwa dia seorang mukmin demi menjaga harta dan darahnya. 
2. Jika riya’ dan sum’ah mendominasi dalam seluruh jenis amalan seseorang. 
3. Jika seseorang dalam amalannya lebih dominan menginginkan tujuan dunia, dan tidak mengharapkan ridho dari Allah. 

STOP PAMER IBADAH !... Ibadah itu mudah yang susah (balasannya di akhirat) RIYA’nya, ikhlaskan ibadah hanya untuk mendapat ridho Allah Ta’ala insyaAllah dunia akan mengikuti. 


Penulis : Admin

Share this:

Posting Komentar

 
Copyright © 2014 nasehatku.com. Designed by Nasehat Taujih