BREAKING NEWS

DI INGGRIS ISLAMFOBIA MENINGKAT 593% PASCA TRAGEDI SELANDIA BARU

Jakarta – Kejahatan islamofobia meningkat setelah serangan teror Selandia Baru. Demikian diungkapkan sebuah badan amal di Inggris.

“Kasus islamofobia meningkat 593 persen di Inggris sepekan setelah teroris membantai 50 jamaah di dua masjid di Cristchurch,” kata badan amal Tell MAMA, seperti dikutip Manchester Evening News, Sabtu (23/03/2019).

Pemimpin Tell MAMA mengatakan bahwa motif serangan berdasarkan sikap kebencian terhadap muslim. Hampir semua kasusnya berbentuk ujaran, simbol, atau tindakan yang terkait dengan serangan Christchurch.

Di antaranya adalah seorang yang menodongkan pistol kepada muslimah, ujaran kebencian terhadap muslim Inggris dan komentar dukungan untuk teroris di Selandia Baru.

Dua orang telah didakwa dengan pelanggaran ketertiban umum. Sementara tujuh orang ditangkap atas komentar yang dibuat tentang serangan Selandia Baru.

Ada lebih banyak insiden kebencian anti-Muslim yang dilaporkan kepada Tell MAMA dalam tujuh hari terakhir, daripada setelah serangan teror Manchester Arena pada 2017.

BACA JUGA : ISLAMFOBIA ADA SEBELUM TRAGEDI WTC 11 SEPTEMBER 2001

“Lonjakan ini menunjukkan peningkatan yang meresahkan setelah Muslim dibunuh di Selandia Baru. Angka telah meningkat lebih dari 590 persen sejak teror Selandia Baru dibandingkan dengan minggu sebelum serangan,” kata Direktur Tell MAMA, Iman Atta OBE.

“Ini menunjukkan bahwa beberapa orang melihat Muslim layak untuk menerima kebencian, dan sekarang jelas bahwa kita memiliki ideologi kebencian yang berkelanjutan dan terus-menerus yang fokus terhadap Muslim. Muslim di Selandia Baru terbunuh dan Muslim Inggris merasakan kemarahan orang-orang fanatik. Itu jahat.”

Polisi Greater Manchester meluncurkan Operasi Bolero minggu lalu untuk menyelidiki kejahatan kebencian islamofobia. Namun para perwira senior meyakini kejahatan rasial yang dialami muslim banyak yang tidak dilaporkan.

Dalam satu kasus, seorang pria menurunkan jendela mobilnya lalu mengangkat tinjunya ke udara dan berteriak kepada seorang muslimah. “49! Iya nih! Ya!” katanya merujuk pada jumlah korban muslim yang saat itu belum mencapai 50 orang.

BACA JUGA : SHOLAT JUM'AT PASCA TEROR NEWZELAND

Ghazala Yasmeen, yang saat itu bersama putrinya berusia 14 tahun mengaku ketakutan dengan perilaku pria tersebut.

“Sangat mengejutkan dan menyedihkan bagi saya bahwa ada beberapa orang di komunitas kami yang sangat membenci kami. Saya pikir semua orang akan bersimpati dengan komunitas Muslim,” ujar Yasmeen.

“Ada 5.199 kasus atau serangan rasial yang dicatat oleh GMP dalam 12 bulan hingga September 2018,” kata Tell MAMA. “Dari angka itu, 2.385 kasus (46 persen) tidak ada tersangka yang diidentifikasi.”


Sumber: Manchester Evening News dan KIBLAT

Share this:

Posting Komentar

 
Copyright © 2014 nasehatku.com. Designed by Nasehat Taujih