BREAKING NEWS

PEMIKIRAN NYLENEH VS METODE UMAR BIN KHATHAB

Oleh Imran B, Lc

Berikut kisah seseorang yang memiliki pemikiran nyeleneh terkait Al-Qur'an di Zaman Khalifah Umar radhiallahu 'anhu :

عَنْ سُلَيْمَانَ بْنِ يَسَارٍ أَنَّ رَجُلًا يُقَالُ لَهُ صَبِيغٌ قَدِمَ الْمَدِينَةَ فَجَعَلَ يَسْأَلُ عَنْ مُتَشَابِهِ الْقُرْآنِ فَأَرْسَلَ إِلَيْهِ عُمَرُ وَقَدْ أَعَدَّ لَهُ عَرَاجِينَ النَّخْلِ فَقَالَ مَنْ أَنْتَ قَالَ أَنَا عَبْدُ اللَّهِ صَبِيغٌ فَأَخَذَ عُمَرُ عُرْجُونًا مِنْ تِلْكَ الْعَرَاجِينِ فَضَرَبَهُ وَقَالَ أَنَا عَبْدُ اللَّهِ عُمَرُ فَجَعَلَ لَهُ ضَرْبًا حَتَّى دَمِيَ رَأْسُهُ فَقَالَ يَا أَمِيرَ الْمُؤْمِنِينَ حَسْبُكَ قَدْ ذَهَبَ الَّذِي كُنْتُ أَجِدُ فِي رَأْسِي

dari Sulaiman bin Yasar: "Ada seseorang yang bernama Shabigh datang mengunjungi kota Madinah, ia bertanya tentang ayat-ayat mutasyabih dalam Al Qur`an, lalu Umar radliallahu 'anhu mengutus (seseorang) untuk memanggilnya, dan ia telah menyiapkan sepucuk pelepah kurma, selanjutnya ia bertanya: 'siapakah kamu? ' ia pun menjawab: 'aku Abdullah Shabigh' kemudian Umar radliallahu 'anhu mengambil pelepah kurma dan memukulkannya dan berkata: 'Aku hamba Allah yang bernama Umar'. Umar terus memukulnya hingga kepala Shabigh berdarah. Setelah itu, Shabigh berkata: 'Wahai amirul mu`minin, cukup. telah hilang apa yang semula berada dalam kepalaku (pertanyaan tentang ayat mutasyabih)".
H.R. Ad-Darimi : 144
  terkadang cara-cara lembut dan debat tidak bermanfaat bagi orang-orang yang menginginkan keburukan atas agama Allah Azza wajalla, orang yang datang kepada Umar dalam kisah ini tidak menginginkan kebenaran sebgaimana penjelasan Ulama dalam riwayat yang lain, dia ingin menebar syubhat, dan sebagai seorang penguasa yang bertanggung jawab atas akidah rakyatnya Umar radhiallahu 'anhu mengambil tindakan tegas, bahkan Ibnu Taimiyah rahimahullah menyebutkan orang tersebut diasingkan ke Basrah, hal serupa juga terjadi di Zaman Ali radhiallahu 'anhu ketika ada yang menanyakan sesuatu tetang ayat-ayat Allah dalam Al-Quran, beliau sangat benci dengan pertanyaan tersebut akan tetapi beliau belum mampu melakukan apa yang dilakukan oleh Umar karena konflik yang terjadi ditengah rakyatnya, Ibnu Abbas radhiallahu 'anhu pun demikian ketika ditanya tentang ayat-ayat mutasyabih, sampai beliau berharap orang-orang yang bertanya dengan tujuan seperti itu mendapatkan apa yang didapatkan shabigh dari Umar radhiallahu 'anhu.

 Di bumi Indonesia tercinta tidak sedikit orang-orang berpikiran nyeleneh, menganggap dirinya pintar, mendewakan akalnya, merasa kagum dengan metode berpikir yang ia pelajari dan kembangkan, padahal yang menuntun mereka adalah syaitan, mereka perlu diruqyah, pemikiran sampah dan wahyu-wahyu syaitan yang berdendang diotaknya perlu diusir dengan metode Umar.
Baru-baru ini umat islam di Indonesia dikagetkan dengan sebuah disertasi di salah satu perguruan tinggi islam, isinya menghalalkan hubungan seks diluar nikah, sontak jagat maya dibuat heboh, umat islam pun geram, Alhamdulillah .. walhasil mahasiswa penyusun disertasi ini meminta maaf karena begitu banyaknya tekanan, mudah-mudahan hatinya terbuka untuk ajakan bertaubat dari para Ulama.

BACA JUGA : ANTARA RAKUS & ETIKA

 Disertasi ini merupakan salah satu diantara sekian banyak karya-karya sampah dari perguruan tinggi tempat penyusun menimbah ilmu, yang isinya sangat jauh menyimpang dari ajaran Islam, jika orang ini meyakini kehalalan seks bebas atau zina (yang dipoles dengan istilah nonmarital) maka dia telah kafir Karena menghalalkan apa yang diharamkan oleh Alla Ta’ala, 
Allah Ta’ala berfirman :

وَلَا تَقُولُواْ لِمَا تَصِفُ أَلۡسِنَتُكُمُ ٱلۡكَذِبَ هَٰذَا حَلَٰلٞ وَهَٰذَا حَرَامٞ لِّتَفۡتَرُواْ عَلَى ٱللَّهِ ٱلۡكَذِبَۚ إِنَّ ٱلَّذِينَ يَفۡتَرُونَ عَلَى ٱللَّهِ ٱلۡكَذِبَ لَا يُفۡلِحُونَ

“Dan janganlah kamu mengatakan terhadap apa yang disebut-sebut oleh lidahmu secara dusta ”Ini halal dan ini haram,” untuk mengada-adakan kebohongan terhadap Allah. Sesungguhnya orang yang mengada-adakan kebohongan terhadap Allah tidak akan beruntung”
-Surat An-Nahl, Ayat 116

قُلۡ أَرَءَيۡتُم مَّآ أَنزَلَ ٱللَّهُ لَكُم مِّن رِّزۡقٖ فَجَعَلۡتُم مِّنۡهُ حَرَامٗا وَحَلَٰلٗا قُلۡ ءَآللَّهُ أَذِنَ لَكُمۡۖ أَمۡ عَلَى ٱللَّهِ تَفۡتَرُونَ

“Katakanlah (Muhammad), “Terangkanlah kepadaku tentang rezeki yang diturunkan Allah kepadamu, lalu kamu jadikan sebagiannya haram dan sebagiannya halal.” Katakanlah, “Apakah Allah telah memberikan izin kepadamu (tentang ini) ataukah kamu mengada-ada atas nama Allah?”
-Surat Yunus, Ayat 59

قال الشيخ عبد العزيز بن باز – رحمه الله - : قد أجمع علماء الإسلام على كفر من استحل ما حرمه الله أو حرم ما أحله الله مما هو معلوم من الدين بالضرورة.

Berkata Syekh Bin Baz rahimahullah : Sungguh para Ulama Islam telah Ijma’ (sepakat) akan kekufuran orang yang menghalalkan apa yang diharamkan oleh Allah dan mengharamkan apa yang dihalalkan oleh Allah terhadap hukum-hukum Agama yang wajib diketahui. (Majmu’ Fatawa : 2\330)
 Lantas bagaimana kita menyikapi orang ini dan orang-orang sejenisnya, kita kembali kepada penjelasan Ulama, apabila pendapat tersebut bukan karena ta’wil dan syubhat maka telah masuk pada hukum yang telah kita sebutkan diatas. Wallahu Ta’ala A’la wa A’lam.

 Semoga Allah mengistiqomahkan kita diatas petunjuknya dan memberikan hidayah kepada orang-orang yang berpikiran nyeleneh

#DisertasiSampah
#PemikiranSampah

Share this:

Posting Komentar

 
Copyright © 2014 nasehatku.com. Designed by Nasehat Taujih