BREAKING NEWS

BUAT APA PACARAN ? bag.1

Kita pacaran buat apa?

Pertama, saya mau bilang kalau apa yang sudah Allah larang pasti baik untuk hamba-Nya. Kedua, saya juga paham kalau putus itu nggak mudah. 

Tulisan ini terinspirasi dari kasus percintaan masa kini terutama para remaja. Saya pernah ada diposisi "ya sudah kita jalanin saja dulu," kemudian saat ini saya nggak bisa ada diposisi tersebut, bukan nggak bisa lebih tepatnya tapi nggak mau, karena saya butuh kepastian.

Kita pacaran buat apa? pasti banyak yang jawab untuk saling mengenal satu sama lain dan buat saya itu sah-sah saja tapi ada satu yang kadang dilupakan mereka yang jatuh cinta, 'mau dibawa kemana hubungan ini?'. Mungkin akan ada yang komen "Masih kecil kelles, lo mah mikirin nikah mulu," hahaha, ya nggak apa-apa komen begitu itu hak kamu.
Tapi percaya deh, cepat atau lambat kamu butuh jawaban dari "Mau dibawa kemana hubungan ini?" waktu berjalan maju, kamu sudah bukan anak kecil yang butuh coklat dan rayuan, kamu butuh kepastian akan masa depan.

Kenapa kita harus bertanya 'mau dibawa kemana hubungan ini?' Karena kalau kita nggak nanya kita nggak akan tahu jawabannya, kita nggak akan tahu dia serius apa nggak sama kita. Cinta itu soal perasaan, emang kamu mau perasaanmu dimainin gitu saja? Kalau kamu maunya serius dan ternyata dia masih ingin main-main, kamu maunya dia jadi yang terakhir tapi dia maunya kamu hanya sebatas pemanis kisah cinta.

Teman, jatuh cinta itu hak semua orang tapi jangan sampai kamu terbuai akan cinta itu sendiri sebab cinta bisa jadi hal positif bisa juga jadi hal negatif. Kasarnya gini, cinta boleh bego jangan. Alangkah baiknya kalau jika cinta yang kita rasa, kita langitkan saja, biar Maha pemilik cintalah yang akan mengatur semuanya.

Gemes juga kadang sama orang yang kalo habis putus dari pacarnya terus mikirnya, “sakit banget, tapi gapapa Allah akan kasih ganti yang lebih baik.” Itu kayak orang habis nyuri duit dari rumah orang, terus ketangkep maling lain dan duitnya dibawa kabur maling lain. Terus dia berharap, “pemilik rumah pasti akan menggantinya dengan duit yang lebih banyak.”

Logis ga sih analogi nya? The point is, pacaran aja udah dosa. Sakit hati karena putus tuh bukan cobaan, tapi teguran karena kita udah pacaran. Jadi jangan dulu muluk - muluk minta ganti deh. Tobat aja banyak - banyak, perbaiki aja hatinya biar lebih bersih. Ga usah menempatkan diri jadi korban dengan menyalah - nyalahkan mantan pasangan.

Kita tuh sering gak tahu diri sih. Ketika sakit hati, nganggepnya kita yang jadi korban. Padahal ga gitu juga. Seringnya sakit hati muncul sebagai hukuman atas dosa - dosa kita di masa lalu.

Kita tuh udah lama merdeka, tapi mentalnya masih mental dijajah. Suka banget dianiaya, suka banget nonton drama yang isinya tokoh utamanya disakiti mulu, suka banget menikmati disakiti dan menempatkan diri sebagai korban.

"Kalau gitu untuk apa pacaran?".
Kita hanya sedang menempuh ikhtiar kita masing-masing untuk menemukan siapa jodoh kita. Tetapi pada akhirnya Allah yang akan memilihkan. Siapa yang kita butuhkan dan siapa yang paling pantas untuk kita.

Jika sekarang ada yang masih sendiri dan tidak kunjung menikah. Ya, karena memang dia belum waktunya. Bukan usianya yang menjadi ukuran, tetapi ketepatan waktu yang Allah tetapkan. (mih/serang)

Share this:

Posting Komentar

 
Copyright © 2014 nasehatku.com. Designed by Nasehat Taujih