BREAKING NEWS

AL-'ALIIM - Bag.2 - Tidak Akan Bisa Bersembunyi Dari Allah


Selain itu, Allah jugalah yang mengetahui dan menguasai hal-hal ghoib. Tiada yang mengetahuinya kecuali hanya Allah. Bahkan Allah juga menyebutkan bahwasanya jika ada sehelai daun yang jatuh, sebutir biji yang tertanam di dalam tanah, kecuali Allah mengetahui tentangnya.

Mengenai hal ini, Allah berfirman di dalam ayat yang lain,

وَعِنْدَهُ مَفَاتِحُ الْغَيْبِ لَا يَعْلَمُهَا إِلَّا هُوَ،  وَيَعْلَمُ مَا فِي الْبَرِّ وَالْبَحْرِ ۚ وَمَا تَسْقُطُ مِنْ وَرَقَةٍ إِلَّا يَعْلَمُهَا وَلَا حَبَّةٍ فِي ظُلُمَاتِ الْأَرْضِ وَلَا رَطْبٍ وَلَا يَابِسٍ إِلَّا فِي كِتَابٍ مُبِينٍ

"Dan pada sisi Allah-lah kunci-kunci semua yang ghaib; tidak ada yang mengetahuinya kecuali Dia sendiri, dan Dia mengetahui apa yang di daratan dan di lautan, dan tiada sehelai daun pun yang gugur melainkan Dia mengetahuinya (pula), dan tidak jatuh sebutir biji-pun dalam kegelapan bumi, dan tidak sesuatu yang basah atau yang kering, melainkan tertulis dalam kitab yang nyata (Lauh Mahfudz)." (QS. Al-An’am: 59)

Syaikh Abdurrahman Nashir Assa'di mengatakan dalam tafsirnya saat menjelaskan tentang ayat ini.
"Ayat ini termasuk ayat yang paling agung yang menerangkan lebih jelas tentang ilmu-Nya yang meliputi segala sesuatu; secara garis besar maupun terperinci."
(Taisiirul Kariimirrohman fi tafsiiri kalaamil mannan, Syaikh Abdurrahman Nashir Assa'di)

Dari sini kita bisa mengetahui bahwasanya Allah mengetahui segala sesuatu, bahkan sampai hal-hal yang terperinci. Bahkan Allah mengetahui apa yang ada di dalam hati kita sekalipun.

Di dalam ayat yang lain Allah berfirman,

بَدِيعُ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ ۖ أَنَّى يَكُونُ لَهُ وَلَدٌ وَلَمْ تَكُنْ لَهُ صَاحِبَةٌ ۖ وَخَلَقَ كُلَّ شَيْءٍ ۖ وَهُوَ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيمٌ

Dia Pencipta langit dan bumi. Bagaimana Dia mempunyai anak padahal Dia tidak mempunyai istri. Dia menciptakan segala sesuatu; dan Dia mengetahui segala sesuatu. (Al-An’am: 101)

Syaikh Muhammad bin Shalih al-‘Utsaimin rahimahullah saat menjelaskan ayat, “Dia mengetahui segala sesuatu”, beliau mengatakan
"ini termasuk bentuk umum yang tidak ada pengecualian selamanya. Keumuman (ilmu Allâh) ini mencakup (ilmu terhadap)  perbuatan-Nya, perbuatan para hamba-Nya, baik secara global maupun rinci. Allâh Azza wa Jalla mengetahui apa yang  sedang terjadi dan apa yang akan terjadi. Ilmu Allâh Subhanahu wa Ta’ala mencakup sesuatu yang wajib ada, sesuatu yang mungkin ada, dan sesuatu yang mustahil ada. Sehingga ilmu Allâh luas, mencakup, dan meliputi segala sesuatu  tanpa kecuali"
(Syarh Aqidah Washiyiyah, Syaikh Muhammad bin Shalih Al Utsaimin)



Setelah mengetahui bahwasanya Allah tahu apa yang kita kerjakan meskipun kita mengerjakannya di tempat yang sepi, serta Allah juga mengetahui apa yang ada di dalam hati kita, niat yang belum terucap dan lain sebagainya, sudah semestinya kita merasa diawasi oleh Allah.

Sehingga kita akan takut untuk berbuat maksiat pada-Nya. Ketika kita merasa diawasi oleh Allah, maka kita akan lebih berhati-hati dalam melakukan segala sesuatu. Terutama kita akan merasa malu pada Allah jika melakukan hal-hal buruk dan merupakan salah satu bentuk kemaksiatan pada-Nya.

Karena semua dari kita juga sebenarnya tahu, bahwa ada dua malaikat yang Allah utus di kiri dan kanan kita untuk menulis apa saja yang kita kerjakan. Perbuatan yang baik maupun yang buruk, tak ada yang akan luput satupun.

Marilah kita berbuat baik sebanyak-banyaknya dan berusaha dengan sekuat tenaga menahan diri dari berbuat buruk. Karena sesungguhnya Allah Maha Melihat atas segala sesuatu yang kita kerjakan. 



Oleh: Ahmad Yusuf Abdurrohman
         (Mahasiswa LIPIA Jakarta)

Referensi:

1. Syarh kitab tauhid, Syaikh Shalih Fauzan.
2. Taisiirul Kariimirrohman fi tafsiiri kalaamil mannan, Syaikh Abdurrahman Nashir Assa'di.
3. Syarh Aqidah Washiyiyah, Syaikh Muhammad bin Shalih Al Utsaimin


Share this:

Posting Komentar

 
Copyright © 2014 nasehatku.com. Designed by Nasehat Taujih