HADITS (4) : 3 TAHAPAN DALAM MENCEGAH KEMUNGKARAN

عَنْ طَارِقِ بْنِ شِهَابِ قَالَ: خَطَبَ مَرْوَانُ قَبْلَ الصَّلَاةِ فِي يَوْمِ الْعِيْدِ فَقَامَ رَجُلٌ فَقَالَ إِنَمَا كَانَتِ الصَّلَاةُ قَبْلَ الخُطْبَةِ فَقَالَ تَرَكَ ذَلِكَ يَا أَبَا فُلَانٍ فَقَامَ أَبُو سَعِيْدٍ الخُدْرِيِّ فَقَالَ: أَمَّا هَذَا فَقَدْ قَضَى مَا عَلَيْهِ سَمِعْتُ رَسُوْلَ اللهِ صَلَى الله عَلَيْهِ وَسَلَم يَقُوْلُ مَنْ رَأَى مُنْكَرًا فَلْيُغَيِّرْهُ بِيَدِهِ فَإِنْ لَمْ يَسْتَطِعْ فَبِلِسَانِهِ فَإِنْ لَمْ يَسْتَطِعْ فَبِقَلْبِهِ وَذَلِكَ أَضْعَفُ الِإيْمَانِ

Artinya :

"Dari Thariq bin Syihab ia berkata: Marwan pernah mengeluarkan khutbah pada suatu hari raya, kemudian ia memulai khutbah sebelum shalat, lalu ada seorang laki-laki yang berdiri kemudian berkata: Hai Marwan, engkau menyalahi sunah (nabi), engkau mengeluarkan mimbar pada hari raya sedang mimbar itu tidak pernah dikeluarkan pada hari raya, dan engkau mendahulukan khutbah sebelum shalat. Kemudian Abu Sa’id berkata: Orang ini telah melakukan kewajibannya, karena aku pernah mendengar Rasulullah bersabda: "Barangsiapa mengetahui kemunkaran kemudian

- ia mampu mengubahnya maka hendaklah ia mengubahnya dengan tangannya,

- jika ia tidak mampu (dengan tangannya) maka dengan lisannya,

- jika ia tidak mampu maka dengan hatinya, sedang dengan hati itu adalah selemah-lemahnya iman. (HR. Ahmad, Muslim)