Salah satu jembatan untuk
menyembah Allah Ta'ala ialah melalui sholat. Sholat merupakan bukti iman seseorang
kepada Allah Ta'ala. Sholat juga merupakan Ibadah terpenting bagi umat muslim baik
lelaki maupun wanita.
Selain itu, sholat juga
bertujuan untuk mempererat hubungan batin Allah Ta'ala dengan hambanya. Ketika
sholat, seseorang akan menyampaikan segala keluh kesah, rasa syukur dan
permintaannya kepada Tuhan. Oleh sebab itu, dibutuhkan niat dan khusyu dalam
menjalankan sholat.
“khusyu” tidak bisa
didapatkan dengan cara tergesa-gesa. Apalagi jika dilakukan dengan secepat
kilat. Memang sulit untuk bisa fokus dalam sholat namun bukan berarti tidak
bisa.
Larangan Sholat Secepat Kilat
Dalam
sebuah hadist riwayat Bukhari Muslim, ada sebuah cerita menarik pada zaman
Rasullullah Shalallahu 'Alaihiwasallam. Suatu ketika, ketika Rasul sholat berjamaah, beliau mendengar
suara gaduh di belakang. Sesuai sholat, Rasulullah Shalallahu 'Alaihiwasallam bertannya apa yang
terjadi?mengapa ada suara gaduh?
Para sahabat Rasul menjawab “Kami tergesa-gesa
mendatangi shalat”. Setelah itu, Rasulullah Shalallahu 'Alaihiwasallam mengatakan ”Jika kalian
mendatangi shalat hendaklah kalian (berjalan dengan) tenang. Ikutilah raka’at
yang dapat kalian ikuti dan sempurnakanlah raka’at yang tertinggal.”
Peristiwa
yang terjadi kepada para sahabat Rasul tersebut menggambarkan bahwa jika sholat
dilakukan secepat kilat akan mengakibatkan tidak fokus, tidak khusyu dan tidak
tenang.
Sholat
yang secepat kilat tidak akan mendapatkan pahala namun hanya lelah semata. Yang
dimaksud terburu-buru disini adalah terburu-buru dalam sholat, bukan
terburu-buru mendirikan sholat. justru, terburu-buru mendirikan sholat sangat
dianjurkan. Ketika mendengar adzan, sebaiknya langsung bergegas mengambil wudhu
dan meninggalkan segala aktivitas.
Larangan
sholat yang dilaksanakan secepat kilat merupakan aturan islam yang memberikan
manfaat luar biasa. Seseorang yang tergesa-gesa dalam sholat tidak akan bisa
mengontrol emosi dan pikirannya. Bahkah hatinya akan kosong. Jika hatinya kosong,
setan akan masuk dan membisikkan kejelekan padanya. Hadist riwayat Turmudzi dalam
Sunan Turmudzi Bab Maa Jaa fii al-Ta’anni wa al-’Ajalah hadis no. 1935
الأناة من الله والعجلة من الشيطان
“Ketenangan
itu dari Allah dan tergesa-gesa itu dari syaitan”
Tergesa-gesa
merupakan trik setan untuk menguji keteguhan dan iman seseorang. Tergesa-gesa
merupakan sifat tercela kecuali untuk 5 hal yaitu memberi makan tamu jika
menginap, mengurus jenazah, membayar hutang, mengawinkan anak perempuan yang
sudah baligh dan bertaubat dari dosa.
Hal
ini dikutip dari sabda Rasulullah
العَجَلَة من الشيطان، إلا في خمسٍ:إطعامُ الطعامِ، إذا حضر ضيفٌ؛ و تجهيزُ الميِّت، إذا ماتَ؛ و تزويجُ البِكْر، إذا أَدْرَكتْ؛ و قضاءُ الدَّين، إذا وَجَبَ؛ و التَّوْبةُ من الذَّنبِ، إذا أَذْنَب
“Tergesa-gesa
itu berasal dari syaitan, kecuali pada lima tempat, karena sesungguhnya
tergesa-gesa dalam hal itu termasuk sunnah Rasulullah SAW. yaitu: Memberi makan
kepada tamu, jika menginap. Mengurus jenazah orang yang sudah meninggal. Mengawinkan
anak perempuan jika sudah baligh. Membayar hutang jika telah jatuh tempo
pembayarannya. Dan bertaubat dari dosa jika terlanjur mengerjakannya.”
- BACA : Jangan Umbar Aurat Kalian Wahai Muslimah. Bag. 1
- BACA : Khusyu dalam Melaksanakan Sholat
- BACA : AL - KHOLIQ - UNTUK APA KITA DICIPTAKAN ? - BAG.2
- BACA : AL-'ALIIM - Bag.1 - Bisakah Kita Bersembunyi Dari-NYA ?
Larangan
sholat secepat kilat juga disebutkan dalam hadist riwayat Bukhari no 793 dan
Muslim no 397, Nabi Bersabda
عَنْ أَبِى هُرَيْرَةَ أَنَّ النَّبِىَّ – صلى الله عليه وسلم – دَخَلَ الْمَسْجِدَ فَدَخَلَ رَجُلٌ فَصَلَّى ثُمَّ جَاءَ فَسَلَّمَ عَلَى النَّبِىِّ – صلى الله عليه وسلم – فَرَدَّ النَّبِىُّ – صلى الله عليه وسلم – عَلَيْهِ السَّلاَمَ فَقَالَ « ارْجِعْ فَصَلِّ فَإِنَّكَ لَمْ تُصَلِّ » فَصَلَّى ، ثُمَّ جَاءَ فَسَلَّمَ عَلَى النَّبِىِّ – صلى الله عليه وسلم – فَقَالَ « ارْجِعْ فَصَلِّ فَإِنَّكَ لَمْ تُصَلِّ » . ثَلاَثًا . فَقَالَ وَالَّذِى بَعَثَكَ بِالْحَقِّ فَمَا أُحْسِنُ غَيْرَهُ فَعَلِّمْنِى . قَالَ « إِذَا قُمْتَ إِلَى الصَّلاَةِ فَكَبِّرْ ، ثُمَّ اقْرَأْ مَا تَيَسَّرَ مَعَكَ مِنَ الْقُرْآنِ ، ثُمَّ ارْكَعْ حَتَّى تَطْمَئِنَّ رَاكِعًا ، ثُمَّ ارْفَعْ حَتَّى تَعْتَدِلَ قَائِمًا ، ثُمَّ اسْجُدْ حَتَّى تَطْمَئِنَّ سَاجِدًا ، ثُمَّ ارْفَعْ حَتَّى تَطْمَئِنَّ جَالِسًا ، ثُمَّ اسْجُدْ حَتَّى تَطْمَئِنَّ سَاجِدًا ، ثُمَّ افْعَلْ ذَلِكَ فِى صَلاَتِكَ كُلِّهَا
Dari Abu Hurairah RA, saat Nabi Shalallahu 'Alaihiwasallam masuk masjid,
masuklah seseorang dan ia melaksanakan shalat. Setelah itu, ia mendatangi Nabi Shalallahu 'Alaihiwasallam dan memberi salam. Nabi SAW membalas salamnya dan berkata “Ulangilah
shalatmu karena sesungguhnya engkau tidaklah shalat.”
Seseorang tadi pun mengerjakan sholat kembali.
Setelahnya ia menghampiri Nabi Shalallahu 'Alaihiwasallam namun beliau tetap berkata yang sama seperti
sebelumnya sampai diulangi hingga tiga kali.
Orang yang shalatnya jelek tersebut berkata, “Demi
yang mengutusmu membawa kebenaran, aku tidak bisa melakukan shalat sebaik dari
itu. Makanya ajarilah aku!”
Kemudian Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam
lantas mengajarinya dan bersabda, “Jika engkau hendak shalat, maka
bertakbirlah. Kemudian bacalah ayat Al Qur’an yang mudah bagimu. Lalu ruku’lah
dan sertai thuma’ninah ketika ruku’. Lalu bangkitlah dan beri’tidallah sambil
berdiri. Kemudian sujudlah sertai thuma’ninah ketika sujud. Kemudian bangkitlah
dan duduk antara dua sujud sambil thuma’ninah. Kemudian sujud kembali sambil
disertai thuma’ninah ketika sujud. Lakukan seperti itu dalam setiap shalatmu.”
jadi kalo sholat jangan secepat kilat. (sakina/sidoarjo)
Posting Komentar