BREAKING NEWS

KEHINAAN SEORANG HAMBA



"Betapa hinanya manusia dihadapan Allah 'Azza wa Jalla ketika mereka meninggalkan perintah-perintah Nya"

Ungkapan ini adalah nasehat penuh makna yang terucap dari lisan Sahabat yang mulia Abu Darda' r.a yang diriwayat oleh Imam Ahmad dalam Musnadnya, ketika itu di era kekhalifahan Utsman bin 'Affan r.a untuk pertama kalinya Sahabat r.a dan kaum muslimin berperang dilaut, dibawah komando panglima armada laut Mu'awiyah bin Abi Sufyan mereka berhasil menaklukan Siprus yang merupakan bagian dari wilayah kekuasaan Romawi, yang merupakan salah satu kota dengan peradaban tertua, kemenangan ini pun disambut gembira oleh para Sahabat r.a dan kaum Muslimin, akan tetapi ada hal yang berbeda dengan Abu Darda' r.a, beliau malah duduk menyendiri, termenung dan menagis, kemudian seseorang bertanya kepadanya: wahai Aba Darda' apa gerangan yang engkau tangisi pada hari dimana Allah meninggikan Islam dan pemeluknya, beliau pun menjawab: celakalah engkau, "betapa hinanya manusia dihadapan Allah 'Azza wa Jalla ketika mereka meninggalkan perintah-perintah Nya secara terang-terangan, mereka adalah kaum penaklut yang kuat dan berkuasa, namun mereka meninggalkan perintah-perintah Allah dan pada akhirnya keadaan mereka seperti yang engkau saksikan".

Marilah kita renungkan ungkapan Abu Darda' di atas, bahwa sekuat apapun suatu kaum dari pelbagai sisi kehidupan duniawi tetaplah mereka makhluk lemah dihadapan Sang Khaliq Penguasa Hakiki, kekuasaan dan kecerdasan makhluk kebanyakan telah membuat mereka angkuh dan sombong, menjadikan mereka berbuat zholim. belumkah kita belajar dari Al-Quran betapa banyak kaum yang dibinasakan Allah 'Azza wa Jalla

أَوَلَمۡ يَسِيرُواْ فِي ٱلۡأَرۡضِ فَيَنظُرُواْ كَيۡفَ كَانَ عَٰقِبَةُ ٱلَّذِينَ مِن قَبۡلِهِمۡ وَكَانُوٓاْ أَشَدَّ مِنۡهُمۡ قُوَّةٗۚ وَمَا كَانَ ٱللَّهُ لِيُعۡجِزَهُۥ مِن شَيۡءٖ فِي ٱلسَّمَٰوَٰتِ وَلَا فِي ٱلۡأَرۡضِۚ إِنَّهُۥ كَانَ عَلِيمٗا قَدِيرٗا


Dan tidakkah mereka bepergian di bumi lalu melihat bagaimana kesudahan orang-orang sebelum mereka (yang mendustakan rasul), padahal orang-orang itu lebih besar kekuatannya dari mereka? Dan tidak ada sesuatu pun yang dapat melemahkan Allah baik di langit maupun di bumi. Sungguh, Dia Maha Mengetahui, Mahakuasa.
-Surat Fathir, Ayat 44

۞أَوَلَمۡ يَسِيرُواْ فِي ٱلۡأَرۡضِ فَيَنظُرُواْ كَيۡفَ كَانَ عَٰقِبَةُ ٱلَّذِينَ كَانُواْ مِن قَبۡلِهِمۡۚ كَانُواْ هُمۡ أَشَدَّ مِنۡهُمۡ قُوَّةٗ وَءَاثَارٗا فِي ٱلۡأَرۡضِ فَأَخَذَهُمُ ٱللَّهُ بِذُنُوبِهِمۡ وَمَا كَانَ لَهُم مِّنَ ٱللَّهِ مِن وَاقٖ


Dan apakah mereka tidak mengadakan perjalanan di bumi, lalu memperhatikan bagaimana kesudahan orang-orang yang sebelum mereka? Orang-orang itu lebih hebat kekuatannya daripada mereka dan (lebih banyak) peninggalan-peninggalan (peradaban)nya di bumi, tetapi Allah mengazab mereka karena dosa-dosanya. Dan tidak akan ada sesuatu pun yang melindungi mereka dari (azab) Allah.
-Surat Ghafir, Ayat 21

فَأَمَّا عَادٞ فَٱسۡتَكۡبَرُواْ فِي ٱلۡأَرۡضِ بِغَيۡرِ ٱلۡحَقِّ وَقَالُواْ مَنۡ أَشَدُّ مِنَّا قُوَّةًۖ أَوَلَمۡ يَرَوۡاْ أَنَّ ٱللَّهَ ٱلَّذِي خَلَقَهُمۡ هُوَ أَشَدُّ مِنۡهُمۡ قُوَّةٗۖ وَكَانُواْ بِـَٔايَٰتِنَا يَجۡحَدُونَ


Maka adapun kaum ‘Ad, mereka menyombongkan diri di bumi tanpa (mengindahkan) kebenaran dan mereka berkata, “Siapakah yang lebih hebat kekuatannya dari kami?” Tidakkah mereka memperhatikan bahwa sesungguhnya Allah yang menciptakan mereka. Dia lebih hebat kekuatan-Nya dari mereka? Dan mereka telah mengingkari tanda-tanda (kebesaran) Kami.
-Surat Fushilat, Ayat 15
Yaa... kita ini sangat hina dan tidak berharga dihadapan Allah Azza wajalla ketika kita telah meninggalkan dan berpaling dari Agama-Nya, kita tidak ada harganya ketika tidak mengindahkan aturan-aturan Allah, yang Mulia disisi-Nya hanyalah orang-orang bertakwa yang mau tunduk dan patuh kepada perintah-Nya, dengan wabah yang Allah timpakan kepada kita sekarang ini marilah kita banyak2 bertaubat dan bermuhasabah, betapa banyak perintah-perintah Nya yang kita abaikan, betapa banyak maksiat yang terjadi ditengah masyarakat kita, betapa banyak orang-orang shalih atau yang belajar agama meninggalkan Amar Makruf Nahi Mungkar, ketika kemungkaran di biarkan dan pelakunya dengan bangga mempertontonkannya tanpa rasa malu, saatnya kita kembali kepada agama Allah, musibah ini dari Allah dan tidak akan berakhir tanpa pertolongan Allah, musibah merupakan sinyal dari Allah bagi pelaku maksiat agar bergegas menuju ampunan Allah, dan teguran dari Allah bagi orang-orang shalih untuk menegakkan Amar Makruf Nahi Mungkar, dan peringatan dari-Nya bagi pemimpin-pemimpin Islam yang melalaikan hukum-hukum Allah, semoga kita banyak belajar dari musibah ini.

Wallaahu A'lam walaa haula walaaquwwata illa billah

Oleh : Imran Bukhari Ibrahim, Lc

Share this:

Posting Komentar

 
Copyright © 2014 nasehatku.com. Designed by Nasehat Taujih