AGAR JAUH DARI GODAAN SYAITAN
إنَّ الـحَمْدَ لِلّهِ نَـحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ
وَنَسْتَغْفِرُهُ، وَنَعُوذُ بِاللهِ مِنْ شُرُورِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ
أَعْمَالِنَا، مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلَا مُضِلَّ لَهُ، وَمَنْ يُضْلِلْ فَلَا
هَادِيَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَن لاَّ إِلَهَ إِلاَّ الله وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ
وَأَشْهَدُ أَنَّ مُـحَمَّداً عَبْدُهُ وَرَسُولُه.
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ حَقَّ
تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوتُنَّ إِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ
يَا أَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوا رَبَّكُمُ الَّذِي
خَلَقَكُمْ مِنْ نَفْسٍ وَاحِدَةٍ وَخَلَقَ مِنْهَا زَوْجَهَا وَبَثَّ مِنْهُمَا
رِجَالًا كَثِيرًا وَنِسَاءً وَاتَّقُوا اللَّهَ الَّذِي تَسَاءَلُونَ بِهِ
وَالْأَرْحَامَ إِنَّ اللَّهَ كَانَ عَلَيْكُمْ رَقِيبًا
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَقُولُوا
قَوْلًا سَدِيدًا يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ
وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ وَمَنْ يُطِعِ اللَّهَ وَرَسُولَهُ فَقَدْ فَازَ
فَوْزًا عَظِيمًا،
أما بعد، فَأِنّ أَصْدَقَ الْحَدِيْثِ كِتَابُ اللهِ،
وَخَيْرَ الْهَدْىِ هَدْىُ مُحَمّدٍ صَلّى الله عَلَيْهِ وَسَلّمَ، وَشَرّ
اْلأُمُوْرِ مُحْدَثَاتُهَا، وَكُلّ مُحْدَثَةٍ في الدين بِدْعَةٌ وَكُلّ بِدْعَةٍ
ضَلاَلَةً، وَكُلّ ضَلاَلَةِ فِي النّارِ.
KHUTBAH
KE 1
Jamaah
Jum’ah Rohimakumullah,
Alhamdulillah
kita kembali bersyukur kepada Allah Subhanahu Wata’ala. Atas limpahan nikmat
yang telah diberikan kepada kita , baik
nikmat islam nikmat sehat sehingga kita dapat melaksanakan kewajiban yaitu
kewajiban yang telah berikan kepada kita, semoga amal kebaikan kita di terima Allah
Subhanahu Wata’ala dan menjadi penghapus dosa. Kemudian sholawat serta salam
semoga tercurah limpahkan kepada Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam kepada
keluarganya, kepada sahabatnya dan kepada orang-orang yang senantiasa berjalan
diatas sunnah-sunnahnya
Jamaah
Jum’ah Rohimakumullah,
Setelah
Allah Subhanahu Wata’ala mengusir syaiton , mengusir iblis dari surga Allah
Subhanahu Wata’ala atas pembangkangan mereka dengan perintah Allah Subhanahu
Wata’ala tidak mau bersujud kepada Nabi Adam, maka iblis bersumpah dihadapan Allah
Subhanahu Wata’ala :
"Bawasanya iblis dan keturunannya akan
menggoda manusia, menyesatkan manusia, akan menjerumuskan manusia kejurang kesesatan
dan kemaksiatan, itu terdapat pada firman Allah Subhanahu Wata’ala, setelah Allah
Subhanahu Wata’ala mengusir ketika iblis laknatullah 'alaih tidak sujud kepada Adam,
kemudian Allah Subhanahu Wata’ala berfirman :
“فَاخْرُجْ مِنْهَا فَإِنَّكَ رَجِيمٌ, وَإِنَّ
عَلَيْكَ لَعْنَتِي إِلَىٰ يَوْمِ الدِّينِ
" keluarlah kau dari
syurga ini dan laknatku kepadamu sampai hari kiamat” [Surat Saad : 77-78],
Maka
iblispun berjanji bersumpah dihadapan Allah Subhanahu Wata’ala :
فَبِعِزَّتِكَ لَأُغْوِيَنَّهُمْ أَجْمَعِينَ, إِلَّا عِبَادَكَ مِنْهُمُ الْمُخْلَصِينَ
"Demi Allah kata iblis : aku akan menyesatkan mereka semua,
kecuali orang-orang yang termasuk orang yang muklis" [Surat Saad : 82-83]
Yaitu
orang yang ikhlas dijalannya orang yang dipenuhi tauhid dijalannya , kemudian Allah
tutup dengan sumpahNya :
لَأَمْلَأَنَّ جَهَنَّمَ مِنكَ وَمِمَّن
تَبِعَكَ مِنْهُمْ أَجْمَعِينَ
"
Dan sungguh akupun akan memenuhi neraka jahannam ini , - sumpah allah SWT
kepada iblis- Akan memenuhi dengan jenis kalian (iblis dan syetan) dan orang -
orang yang mengikuti jalan kalian.” [Surat Saad : 85]
Jamaah
Jum’ah Rohimakumullah,
Disini
Allah Subhanahu Wata’ala menjelaskan secara gamlang bagaimana iblis bersumpah
akan menggoda manusia , disini juga kita bisa mengetahui bahwasanya iblis
laknatullah 'alaih , syaiton mereka mempunyai jalan, mempunyai celah untuk
menggoda manusia, yang mana jalan ini akan ada beberapa golongan manusia yang
akan mengikutinya , firman Allah Subhanahu Wata’ala :
وَمِمَّن تَبِعَكَ
مِنْهُمْ أَجْمَعِينَ
"Dan
orang-orang yang mengikuti jejak iblis dan kalangan manusia semuanya”
maka
para jemaah sekalian ketika Allah Subhanahu Wata’ala menyebutkan :
يَا بَنِي آدَمَ
لَا يَفْتِنَنَّكُمُ الشَّيْطَانُ كَمَا أَخْرَجَ أَبَوَيْكُم مِّنَ الْجَنَّةِ
"
janganlah kalian tertipu daya oleh setan seperti halnya , bapak kalian adam dikeluarkan dari syurga
oleh Allah Subhanahu Wata’ala - karena tergoda oleh iblis-" [Surat Al-A’raaf
: 27]
Firman
Allah Subhanahu Wata’ala :
إِنَّ الشَّيْطَانَ لَكُمْ عَدُوٌّ فَاتَّخِذُوهُ
عَدُوًّا
"
sesungguhnya setan itu adalah musuh dan ambillah musuh yang jelas” , [Surat Faathir
: 6]
maka
bagi kita para jamaah, kita harus mempersempit jalan setan agar tidak bisa
menggoda kita. Persempitkan celah mereka, persempitkan musuh kita syaiton, musuh
abadi kita syaiton jangan sampai menjerumuskan kita kepada kehancuran.
Adapun
cara mempersempit jalan mereka agar tidak menggoda kita adalah,
Pertama : Bepegang teguh
kepada syari'at islam.
menjalankan
syari'at islam. yang mana disini dilandasi oleh tauhid kepada Allah Subhanahu
Wata’ala, hanya orang -orang yang ikhlas karena Allah Subhanahu Wata’ala yang
didalamnya ada keimanan dan ketauhidan
tidak akan tergoda oleh syaiton laknatullah 'alaih. Allah swt berfirman :
إِنَّهُ لَيْسَ لَهُ سُلْطَانٌ عَلَى الَّذِينَ
آمَنُوا وَعَلَىٰ رَبِّهِمْ يَتَوَكَّلُونَ
"
setan tidak akan mempunyai kemampuan tipu daya, tidak mempunyai kekuasaan bagi
orang-orang yang beriman dan bertawakal kepada Allah Subhanahu Wata’ala.”
[Surat An -Nahl : 99]
Dan seperti ayat yang telah disebutkan : إِلَّا عِبَادَكَ مِنْهُمُ الْمُخْلَصِينَ
“kecuali
orang-orang yang didalamnya ada keikhlasan”
kemudian
kita harus menyetarakan antara muamalah kita, ubudiyah kita yang telah
ditetapkan oleh Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam, karena sesungguhnya
nabi saw adalah -mursyid- merupakan petunjuk bagi kita umat islam yang tidak
akan menyesatkan , justru orang yang keluar dari ajaran, keluar dari petunjuk Rasulullah
Shallallahu ‘alaihi wasallam, dia akan
terbawa oleh syetan . Maka akan diikatkan syetan kepada dia dan menjadi teman.
Jamaah
Jum’ah Rohimakumullah,
Kedua
:
Berdzikir kepada Allah Subhanahu wata’ala
Kemudian
untuk mempersempit jalan syetan agar tidak menggoda kita, karena syetan itu mengalir
pada darah manusia, maka ikatlah hati kita, bentengi hati kita dengan berzikir
kepada allah swt , karena sesungguhnya Allah Subhanahu Wata’ala yang maha
perkasa laahaulaa walaakuwah kita tidak ada daya kekuatan untuk melakukan kebaikan kecuali masyiah
(kehendak) Allah Subhanahu Wata’ala. Kita tidak mempunyai kekuatan, tidak
mempunyai daya untuk meninggalkan maksiat kecuali karena Allah Subhanahu
Wata’ala, maka berzikir berdoa kepada allah swt, berlindung kepada Allah
Subhanahu Wata’ala.
Allah
Subhanahu Wata’ala berfirman :
وَإِمَّا يَنزَغَنَّكَ مِنَ الشَّيْطَانِ نَزْغٌ
فَاسْتَعِذْ بِاللَّه
“Apabila
diganggu oleh setan sebuah gangguan, maka berlindunglah kepada allah swt”.
[Surat Al-A’raf : 200]
Nabi
Muhammad juga telah mengajarkan kepada kita bagaimana cara terhindar dari
gangguan syetan. Kita diperintahkan untuk berzikir di pagi dan di petang dan
juga sebelum tidur. Rosulullah mengajarkan kepada kita :
إِذَا أَوَيْتَ إِلَى فِرَاشِكَ فَاقْرَأْ
آيَةَ الْكُرْسِىِّ
"apabila mau menjelang tidur mau membaringkan tubuhnya
ditempat tidur maka hendaklah membaca ayat kursi”
kenapa
?
فَإِنَّكَ لَنْ يَزَالَ عَلَيْكَ مِنَ اللَّهِ
حَافِظٌ وَلاَ يَقْرَبَنَّكَ شَيْطَانٌ حَتَّى تُصْبِحَ .
“Allah akan senantiasa menjagaku dan setan
pun tidak akan mendekatimu hingga pagi hari.” [HR. Bukhari]
Bagaimana
nabi saw menyebutkan, janganlah jadikanlah rumah kalian bagai kuburan
sesungguhnya syetan tidak akan masuk kedalam rumah yang dibacakan surat
al-baqoroh , maka disini pentingnya berzikir kepada Allah Subhanahu Wata’ala, membentengi
diri kepada Allah Subhanahu Wata’ala. Terlebih berzikir kepada Allah Subhanahu
Wata’ala diumpamakan oleh Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam :
مَثَلُ الَّذِي يَذْكُرُ رَبَّهُ وَالَّذِي
لا يَذْكُرُ رَبَّهُ مَثَلُ الحَيِّ وَالمَيِّتِ
“orang
yang berzikir kepada Allah Subhanahu Wata’ala dan orang yang tidak berzikir
kepada Allah Subhanahu Wata’ala , perumpamaan yang sangat berbeda bagaikan
orang yang hidup dan bagaikan orang yang mati.”
أقول قولي هذا فاستغفروه إنه هو
الغفور الرحيم.
KHUTBAH
KE 2
الْحَمْدُ لله
رَبِّ الْعَالَمِيْنَ، وَبِهِ نَسْتَعِيْنُ عَلَى أُمُوْرِ الدُّنْيَا وَالدِّيْنِ،
وَالصَّلاَةُ وَالسَّلاَمُ عَلَى أَشْرَفِ الْمُرْسَلِيْنَ، نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ صلى
الله عليه وسلم وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ وَالتَّابِعِيْنَ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ
إِلىَ يَوْمِ الدِّيْنِ، وَبَعْدُ:
Jamaah
rahimakumullah
Ketiga
: Meninggalkan
perbuatan yang sia-sia.
Untuk
mempersempit jalan setan agar tidak menggoda kita, tinggalkan hal yang sia-sia,
karena setan akan selalu menggoda manusia, ketika dia tidak mampu menggoda
manusia dengan meninggalkan suatu kewajiban, syetan akan menggoda manusia untuk
melakukan kesalahan, ketika mereka tidak
mampu lagi mereka akan menggoda manusia untuk meninggalkan yang sunnah, tidak
mampu lagi mereka akan menggoda manusia untuk melakukan hal yang sia-sia .
Rasulullah
Shallallahu ‘alaihi wasallam berdabda :
من حسن إسلام المرء: تركُه ما لا يعنيه
“dari
sebaik-baiknya keislaman manusia atau seseorang meninggalkan hal yang sia-sia “
Maka
para jemaah sekalian,
mari
kita berdoa kepada Allah Subhanahu Wata’ala dan mari kita tingkatkan hati kita
untuk selalu beribadah kepada Allah Subhanahu Wata’ala, dan menjalankan apa-apa
yang di perintahkan oleh Allah Subhanahu Wata’ala dan meninggalkan apa-apa yang
dilarang oleh Allah Subhanahu Wata’ala dan kita selalu berdoa agar kita
diistiqomahkan dalam menjalankan ajaran agama islam.
Oleh : Ustadz Atep Rahmatullah, Lc
(Mudir Ma’had Minhaj Shahabah-Bogor)
link download file khutbah
Posting Komentar