Mari Dirikan Sholat, Sedari Belia Hingga Menua
***
Hidup kita di dunia ini senantiasa bergulir
seiring bergulirnya waktu. Dahulu, kita dilahirkan dengan lemah dan tak
berdaya, lalu kita tumbuh menjadi anak-anak yang ceria. Setelah itu kita tumbuh
lagi menjadi remaja, lalu dewasa. Tak lama kemudian kita menjadi lemah kembali
dan menua.
Allah berfirman mengenai perubahan yang
terjadi pada manusia ini di dalam Al-Qur'an,
"Allah, Dialah yang menciptakan kamu dari
keadaan lemah, kemudian Dia menjadikan (kamu) sesudah keadaan lemah itu menjadi
kuat, kemudian Dia menjadikan (kamu) sesudah kuat itu lemah (kembali) dan
beruban. Dia menciptakan apa yang dikehendaki-Nya dan Dialah Yang Maha
Mengetahui lagi Maha Kuasa."
(QS. Ar-Ruum; 54)
Ayat ini menunjukkan, bahwasanya ada beberapa
fase dalam kehidupan manusia. Dan setiap fase kehidupan, telah Allah berikan
kepada manusia keadaannya masing-masing mulai dari lemah, menjadi kuat, lalu
kembali menjadi lemah lagi. Dan itu semua adalah tanda dari kekuasaan-Nya. Dan
juga isyarat bahwasanya Allah Yang Maha Kuat dan tiada kekuatan yang dimiliki
oleh seorang hamba, kecuali itu adalah pemberian dari-Nya.
Lalu, saat diri ini sudah mulai menua,
akhirnya diri ini tersadar. Apakah yang sudah kita persiapkan untuk kehidupan
kita kelak di akhirat? Sudahkah kita mempersiapkan bekal menuju perjalanan
abadi ini?
Ataukah ketika kita masih muda dan kuat, diri
ini malah terlena dengan kemewahan hidup dunia? Sehingga kita lupa untuk
menyiapkan bekal dengan sebaik-baiknya?
Kita harus ingat, bahwasanya tujuan penciptaan
kita di dunia ini adalah untuk beribadah hanya kepada Allah dan tidak
menyekutukan-Nya dengan suatu apapun.
Allah berfirman tentang hal ini,
"Dan tidaklah Aku menciptakan Jin
dan Manusia kecuali hanya untuk beribadah kepada-Ku."
(QS Adzariyat : 54)
Allah menciptakan kita semua di dunia itu
untuk beribadah kepada-Nya. Namun, terkadang kita lupa dengan tujuan itu.
Terkadang, kita menyadari suatu hal ketika
waktu yang kita miliki sudah tak banyak lagi. Begitu pula dalam masalah ibadah
ini. Terkadang kita ingat tentang kewajiban yang sebenarnya harus kita
laksanakan sedari dahulu pada saat kita sudah mulai menua. Maka dari itu,
seringkali kita melihat orang yang sering datang ke masjid adalah mereka yang
sudah berusia lanjut.
Padahal Sholat merupakan tiang agama, yang mana
jika kita mendirikannya maka kita sedang mendirikan tiang agama. Sedangkan jika
kita melupakannya dan tidak melaksanakannya, maka seakan-akan kita merobohkan
agama kita.
Mengenai sholat yang merupakan tiang agama,
hal ini disebutkan dalam sebuah hadits Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam.
Dari Muadz bin Jabal Rhodiyallahu 'anhu, Nabi
Shallallahu 'alaihi wasallam bersabda,:
"Inti (pokok) segala perkara adalah Islam
dan tiangnya (penopangnya) adalah shalat.” (HR. Tirmidzi no. 2616 dan Ibnu Majah
no. 3973. Al Hafizh Abu Thohir mengatakan bahwa hadits ini hasan)
Hadits ini menunjukkan bahwasanya tiang
penopang agama ini adalah sholat. Jikalau para pemeluknya banyak yang tidak
menegakkan sholat, bagaimana bisa Islam berdiri dengan tegak dan nama Islam
menjadi tinggi? (Ahmad/Salatiga)
Posting Komentar