BREAKING NEWS

SECUIL HIKMAH - COVID 19



Alhamdulillaah,, 
begitu banyak hikmah dari musibah covid19 yang sedang Allah Ta’ala timpakan kepada kita.. diantaranya:

Kemungkaran dan maksiat seperti ini (bocengan dengan pacar atau teman lawan jenis yang bukan mahram) adalah dosa yang dianggap biasa oleh kebanyakan umat islam, karena keseringan melihat maksiat seperti ini hati kita tidak lagi peka untuk marah dan merasa risih kemudian tergerak untuk menasehati, ‘iyaadzan billah.

Mungkin dengan musibah inilah cara Allah Ta’ala mengingatkan kita akan sebuah kewajiban, kewajiban untuk tidak diam ketika melihat kemungkaran, jika tidak mampu menasehati dengan lisan maka jangan sampai pengingkaran dengan hati hilang, hati harus merasa benci karena Allah jika kemaksiatan ada di depan mata, sebagaimana sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam:

مَنْ رَأَى مِنْكُمْ مُنْكَرًا فَلْيُغَيِّرْهُ بِيَدِهِ فَإِنْ لَمْ يَسْتَطِعْ فَبِلِسَانِهِ فَإِنْ لَمْ يَسْتَطِعْ فَبِقَلْبِهِ وَذَلِكَ أَضْعَفُ الْإِيمَانِ

"Barangsiapa di antara kalian melihat kemungkaran hendaklah ia mencegah kemungkaran itu dengan tangannya. jika tidak mampu, hendaklah mencegahnya dengan lisan, jika tidak mampu juga, hendaklah ia mencegahnya dengan hatinya. dan itulah selemah-lemahnya iman." (H.R.Muslim: 70)

Salah seorang salaf ternama, ahli hadits Sufyan Ats-Tsauriy rahimahullah merasakan begitu besarnya amanah dan tanggung jawab beramar makruf nahi mungkar sampai beliau kencing darah ketika melihat suatu kemungkaran dan tidak mampu mengubahnya.

Kita sudah terbiasa keluar masuk bank melihat praktek riba yang dilakukan oleh saudara-saudari kita baik itu nasabah maupun para pegawainya, mereka sedang melakukan dosa besar yang amat dimurkai Allah Ta’ala, mungkin kita akan berkilah bahwa mereka sudah paham hukumnya dan mereka terpaksa melakukannya karena terdesak kebutuhan, tapi jangan sampai hal itu menjadikan hati kita merasa nyaman, seharusnya kita marah karena aturan Allah sedang dilanggar dan sebagai bentuk pengingkaran dengan hati yang merupakan bukti cinta kepada-Nya, seharusnya kita merasa sedih dan gelisah karena sampai detik itu kita belum mampu menyampaikan nasehat, setidaknya ini akan menjadi hujjah kita di hadapan Allah Subhanahu wata’ala bahwa ketika kemungkaran tersebut terjadi kewajiban beramar makruf nahi mungkar telah kita tunaikan meskipun dengan tingkatan terendah.

Semoga razia seperti ini terus berlanjut walaupun nantinya musibah covid19 ini telah diangkat oleh Allah Ta’ala, dan semoga razia ini juga meluas, bukan hanya pengendara motor yang di razia, tapi mereka yang pacaran ditaman, pantai, cafe dan semua titik dimana maksiat ini sering dilakukan.

Ditengah musibah seperti ini, kita patut merasa was-was jangan sampai musibah ini menimpa kita karena kelalaian kita dalam menunaikan kewajiban beramar makruf nahi mungkar, sebagaimana dalam sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam:

إِنَّ النَّاسَ إِذَا رَأَوْا الظَّالِمَ فَلَمْ يَأْخُذُوا عَلَى يَدَيْهِ أَوْشَكَ أَنْ يَعُمَّهُمْ اللَّهُ بِعِقَابٍ

"Sesungguhnya orang-orang yang melihat kezaliman kemudian tidak mencegahnya, maka sangat dikhawatirkan Allah akan menimpakan siksa kepada mereka secara merata." (H.R.Abu Daud: 3775, dishahihkan oleh Al-Albaniy rahimahullah)

Jika benar seperti itu, maka hanya dengan menghidupkan syiar amar makruf nahi mungkar kita berharap Allah Ta’ala segera mengangkat musibah ini.

Berkata Ahlu Hadits dan Tafsir Iman Ibnu Katsir rahimahullah :

“Pada tahun 478 H bermunculan banyak penyakit demam dan wabah di Irak, Hijaz, dan Syam, banyak hewan predator yang mati di alam liar, begitu juga hewan ternak, angin hitam bertiup, pepohonan berguguran, dan petir menyambar, Khalifah Almuqtadi biamrillah memerintahkan agar syiar Amar Makruf Nahi Mungkar kembali dihidupkan, dan alat-alat musik dihancurkan, tidak lama setelah itu penyakit mewabah pun hilang”
(albidayah wannihayah: 16/93)

Stay at home

Oleh : Imran Bukhari Ibrahim

Share this:

Posting Komentar

 
Copyright © 2014 nasehatku.com. Designed by Nasehat Taujih