BREAKING NEWS

WANITA SIAPA ITU YANG ADA DI PASAR ?





إنَّ الـحَمْدَ لِلّهِ نَـحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ، وَنَعُوذُ بِاللهِ مِنْ شُرُورِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا، مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلَا مُضِلَّ لَهُ، وَمَنْ يُضْلِلْ فَلَا هَادِيَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَن لاَّ إِلَهَ إِلاَّ الله وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُـحَمَّداً عَبْدُهُ وَرَسُولُه.
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوتُنَّ إِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ
يَا أَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوا رَبَّكُمُ الَّذِي خَلَقَكُمْ مِنْ نَفْسٍ وَاحِدَةٍ وَخَلَقَ مِنْهَا زَوْجَهَا وَبَثَّ مِنْهُمَا رِجَالًا كَثِيرًا وَنِسَاءً وَاتَّقُوا اللَّهَ الَّذِي تَسَاءَلُونَ بِهِ وَالْأَرْحَامَ إِنَّ اللَّهَ كَانَ عَلَيْكُمْ رَقِيبًا
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَقُولُوا قَوْلًا سَدِيدًا يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ وَمَنْ يُطِعِ اللَّهَ وَرَسُولَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيمًا،
أما بعد، فَأِنّ أَصْدَقَ الْحَدِيْثِ كِتَابُ اللهِ، وَخَيْرَ الْهَدْىِ هَدْىُ مُحَمّدٍ صَلّى الله عَلَيْهِ وَسَلّمَ، وَشَرّ اْلأُمُوْرِ مُحْدَثَاتُهَا، وَكُلّ مُحْدَثَةٍ في الدين بِدْعَةٌ وَكُلّ بِدْعَةٍ ضَلاَلَةً، وَكُلّ ضَلاَلَةِ فِي النّارِ.

KHUTBAH KE 1
* Kaum muslimin jemaah sidang jum'at yang di muliakan oleh Allah Subhanahu Wata’ala,
Pada hari yang penuh kebahagian ini kebahagian yang meliputi hati orang -orang yang beriman kepada Allah Subhanahu Wata’ala. Tatkala panggilan-panggilan Allah Subhanahu Wata’ala, mengetuk pintu pintu hati kita untuk mendatangi rumah Allah Subhanahu Wata’ala untuk beribadah kepada-Nya, mambaktikan diri kepada-Nya, sebagai bentuk ketaatan kepada-Nya. Maka yang sepantasnya yang keluar dari lisan-lisan kita di majlis yang mulia ini melainkan ungkapan syukur  puja puji kita kepada Allah Subhanahu Wata’ala, atas segala nikmat dan karunia yang Allah Subhanahu Wata’ala curahkan kepada kita . Dan semoga sholawat dan taslim senantiasa tercurahkan dengan hati yang ikhlas hati yang penuh cinta kepada baginda Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam. Semoga dengan sholawat tersebut kita mendapatkan syafa'at dari baginda Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam dihari kiamat kelak.

* kaum muslimin jemaah sidang jum'at yang dimuliakan Allah Subhanahu Wata’ala ,
Diawal khutbah yang mulia ini, saya mengajak kepada diri saya pribadi dan kepada jemaah sekalian , untuk senantiasa meningkatkan kwalitas keimanan kita , kwalitas ketaqwaan kita kepada Allah Subhanahu Wata’ala. Dengan senantiasa menjalankan segala apa yang Allah Subhanahu Wata’ala perintahkan kepada kita dan berusaha untuk menjauhi apa yang Allah Subhanahu Wata’ala larangkan kepada kita.

* kaum muslimin jemaah sidang jum'at yang dimuliakan Allah Subhanahu Wata’ala,
Suatu ketika salah seorang ulama yang terkenal di negri Tunisia di hari jumat seperti hari ini , beliau keluar sebagI seorang khotib yang akan memberikan khutbah jumat. Kepada kaum muslimin ditempat tersebut, diperjalanan beliau menuju mesjid  beliau mendapati  beberapa wanita muslimah yang tidak menutup auratnya, yang tidak berpakain sebagaimana Allah Subhanahu Wata’ala perintahkan kepada mereka. Tatkala beliau sampai dimasjid dan diwaktu jumat telah tiba, beliaupun naik ke mimbar setelah adzan dikumandangkan beliau berdiri menatap semua yang hadir di masjid tersebut , ketika beliau telah mengucapkan tahmid pujian kepada Allah Subhanahu Wata’ala dan bersholawat kepada Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam, beliaupun memulai khutbahnya dengan sebuah pertanyaan, dengan suara lantang mengutik memecah kesunyian para jemaah yang hadir di masjid tersebut beliau berkata  :

" نساء من هؤلاء الذين في الأسواق ؟ "
yang ada hanyalah, semua jemaah terdiam, beliau mengulang pertanyaannya ,
" نساء من هؤلاء الذين في الأسواق ؟ "  
Suasana pun semakin hening, beliau kembali mengulang,
" نساء من هؤلاء الذين في الأسواق ؟"

mengulang pertanyaannya sebanyak 3 kali yang artinya:
“wanita-wanita siapa yang diluar sana (dipasar-pasar) yang tidak menutup aurat mereka ?”

Pertanyaan ini diulang oleh beliau sebanyak 3 kali , ya wanita - wanita siapa yang ada di luar di pasar-pasar sana yang berada di kumpulan- kumpulan kaum muslimat , siapakah mereka ? Jawabannya adalah mereka adalah wanita - wanita kita, mereka adalah istri-istri kaum muslimin , mereka adalah putri-putri kaum muslimin yang tidak menutup aurat mereka.

Dan khutbah ini , khutbah pertama beliau. Beliau tutup dan beliau duduk kemudian beliau bangkit untuk khutbah yang ke dua , dan beliau mengatakan :
" لا خير في صلاتكم ونسائكم عرايا، أقم الصلاة"
Artinya :
" tidak ada kebaikan pada sholat-sholat kalian, sedangkan wanita-wanita kalian yang diluar sana tidak menutup aurat-aurat mereka dirikanlah sholat ".

Dan ini tercatat dalam sejarah kita , sebagai sebuah khutbah yang singkat yang paling pendek yang pernah ada , ya ini adalah khutbah yang singkat akan tetapi menjadi sebuah cambukan bagi kita kaum muslimin . Ketika kita melihat kerusakan -kerusakan yang terjadi, yang dilakukan wanita-wanita kita kaum muslimin .



* kaum muslimin jemaah sidang jum'at yang dimuliakan Allah Subhanahu Wata’ala,
Kenyataan yang dihadapi oleh Al-imam Muhammad bin Thohir bin 'Ashur Rohimallahu ta'ala. Ketika mengumandangkan khutbah ini ditengah jemaah jumat yang hadir pada itu, adalah kenyataan yang kita hadapi di zaman kita sekarang ini. Ketika muncul wanita-wanita muslimah yang tidak menutup aurat-aurat meraka , siapa yang akan kita salahkan, siapa yang akan kita tunjuk sebagai orang yang bertanggung jawab atas kelalaian yang dilakukan oleh saudari-saudari kita , iya tanggung jawab nya adalah kita para Ar-Rijal para laki-laki , sebagai pemimpin atas wanita-wanita muslimah. bukan kah Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda :

كُلُّكُمْ رَاعٍ , وَكُلُّكُمْ مَسْئُولٌ عَنْ رَعِيَّتِهِ

Artinya : " Setiap diantara kalian adalah pemimpin dan setiap pemimpin akan ditanyakan atas apa yang telah ia pimpin”,
setiap pemimpin akan ditanyakan tentang siapa-siapa sajakah yang berada dibawah tanggungjawab pemimpin tersebut".

Maka persiapkanlah jawaban untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan Allah Subhanahu Wata’ala, persiapkanlah jawaban-jawaban kita untuk menjawab pertanggung jawaban kita dihadapan Allah Subhanahu Wata’ala.

* kaum muslimin sidang jemaah jumat yang di muliakan Allah Subhanahu Wata’ala,
Tidaklah ini terjadi melainkan kita perlahan-lahan telah jauh dari ajaran-ajaran islam . Kita menganggap bahwa islam adalah shalat 5 waktu dimasjid.

Kita menganggap  bahwa cukup melaksanakan sholat subuh, dzuhur, ashar, magrib, isya dan kita berkata bahwa ini adalah islam.

Kita menganggap ini sebuah keberhasilan ketika kita menunaikan sholat 5 waktu dan kehidupan dunia kita menjadi berhasil. Ketika kita sukses dalam usaha-usaha dunia kita , kita menganggap ini sebuah kesuksesan, tapi ketahuilah kaum muslimin sidang jemaah jumat yang dimuliakan oleh Allah Subhanahu Wata’ala, ibadah- ibadah yang kita lakukan sholat 5 waktu kita, puasa kita, shodaqoh kita, haji kita, tatkala semua ibadah -ibadah tersebut tidak menjadikan kita dekat kepada Allah Subhanahu Wata’ala.  maka sia-sialah amalan-amalan yang kita lakukan ,

Ketika ibadah-ibadah tersebut hanyalah sebuah gerakan -gerakan yang kita lakulan tanpa adanya nilai-nilai islam, yang tumbuh dari kehidupan - kehidupan kita, dari keluarga-keluarga kita maka tiada manfaat, dari ibadah-ibadah yang kita lakukan

Ketika ibadah-ibadah tersebut tiada nilai Rububiyyah yang muncul dari kehidupan. Kita dan hati-hati kita , maka sia-sialah ibadah-ibadah tersebut, karena ibadah yang sebenarnya adalah ibadah yang mengukuhkan ketakutan kita kepada Allah Subhanahu Wata’ala dalam sebagai sendi kehidupan kita. Kita menunaikan apa-apa yang allah perintahkan kepada kita dan menjauhi segala apa yang Allah Subhanahu Wata’ala larangkan.

بارك الله لي ولكم في القرآن العظيم، ونفعني وإياكم بما فيه من الآيات والذكر الحكيم، أقول قولي هذا فاستغفروه إنه هو الغفور الرحيم.

KHUTBAH KE 2
الحمد لله على إحسانه، والشكر له على توفيقه وامتنانه، وأشهد أن لا إله إلا الله وحده لا شريك له تعظيما لشأنه، وأشهد أن محمدا عبده ورسوله الداعي إلى رضوانه،  وصلوات ربي وسلامه على نبينا محمد وعلى آله وصحبه ومن سار على نهجه إلى يوم الدين،
أما بعد

*kaum muslimin sidang jemaah jumat yang dimuliakan oleh Allah Subhanahu Wata’ala,
Dalam khutbah yang ke 2 ini . Kami mengajak kaum muslimin jemaah jumat yang dimuliakan oleh Allah Subhanahu Wata’ala Untuk bersegerlah atas perintah Allah Subhanahu Wata’ala,  dan perintah Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam, Allah Subhanahu Wata’ala berfirman :

وَمَا آتَاكُمُ الرَّسُولُ فَخُذُوهُ وَمَا نَهَاكُمْ عَنْهُ فَانتَهُوا

Artinya : "Dan apa-apa yang dikatakan oleh Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam ajaran -ajaran yang di tekankan oleh Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam, maka perintah Allah Subhanahu Wata’ala ambilah ajaran-ajaran tersebut dan amalkanlah ajaran -ajaran tersebut dan apa yang Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam larang maka jauhilah larangan tersebut” [Al-Hasyr : 7]

Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda :

مَا نَهَيْتُكُمْ عَنْهُ فَاجْتَنِبُوْهُ، وَمَا أَمَرْتُكُمْ بِهِ فَأْتُوا مِنْهُ مَا اسْتَطَعْتُمْ، فَإِنَّمَا أَهْلَكَ الَّذِيْنَ مَنْ قَبْلَكُمْ كَثْرَةُ مَسَائِلِهِمْ وَاخْتِلاَفُهُمْ عَلَى أَنْبِيَائِهِمْ

Artinya : “Apa saja yang aku larang, maka jauhilah. Dan apa saja yang aku perintahkan, maka kerjakanlah semampu kalian. Sesungguhnya yang telah membinasakan orang-orang sebelum kalian adalah banyak bertanya dan menyelisihi perintah nabi-nabi mereka.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Apa-apa yang Allah Subhanahu Wata’ala, melalui Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam perintahkan kepada kita dan apa yang Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam larangkan maka sebagai seorang  yang beriman maka berusaha  untuk menjawab panggilan Allah Subhanahu Wata’ala, perintah Allah Subhanahu Wata’ala tersebut menjauhi larangan-larangan Allah Subhanahu Wata’ala. Karena kata  Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam :

فَإِنَّمَا أَهْلَكَ الَّذِيْنَ مَنْ قَبْلَكُمْ كَثْرَةُ مَسَائِلِهِمْ وَاخْتِلاَفُهُمْ عَلَى أَنْبِيَائِهِمْ

sesungguhnya umat-umat terdahulu sebelum kita dibinasakan oleh Allah Subhanahu Wata’ala, karena mereka banyak bertanya terhadap apa yang Allah Subhanahu Wata’ala terunkan terhadap mereka , mereka banyak bertanya ketika Allah Subhanahu Wata’ala perintahkan kepada merakA terhadap sesuatu mereka bertanya " mengapa allah swt memerintahkan hal tersebut , karena sebagai seorang yang beriman kepada Allah Subhanahu Wata’ala, beriman kepada Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam.

Sebagai seorang mukmin Allah Subhanahu Wata’ala, memerintahkan kepada kita :

وَمَا كَانَ لِمُؤْمِنٍ وَلَا مُؤْمِنَةٍ إِذَا قَضَى اللَّهُ وَرَسُولُهُ أَمْرًا أَن يَكُونَ لَهُمُ الْخِيَرَةُ مِنْ أَمْرِهِمْ

"tidak pantaslah bagi seseorang yang beriman baik laki-laki maupun perempuan ketika datang perintah Allah Subhanahu Wata’ala dan perintah Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam. kepada merekA, mereka mengatakan tidak, mereka masih memilah dan memilih” [Al-Ahzab: 36]

karena sifat memilah dan memilih adalah sifat orang yahudi yang dimurkai Allah Subhanahu Wata’ala.

Mengapa mereka dimurkai Allah Subhanahu Wata’ala ?

*jamaah sidang jumat yang dimuliakan oleh Allah Subhanahu Wata’ala. 
Mereka mengambil dari sebagian agama ini sesuai dengan hawa nafsu mereka, ketika hal tersebut sesuai hawa nafsu mereka maka akan mereka kerjakan, akan tetapi ketika perintah tersebut , tidak sesuai hawa nafsu mereka , mereka akan segera meninggalkannya.

Allah Subhanahu Wata’ala berfirman :
أَفَتُؤْمِنُونَ بِبَعْضِ الْكِتَابِ وَتَكْفُرُونَ بِبَعْضٍ

 "apakah kalian beriman dan mengambil dari sebagian kitab tersebut dan meninggalkan yang sebagian lainnya ?” [Al-Baqarah : 85]

ini adalah celaan Allah Subhanahu Wata’ala kepada bani israil, orang-orang yahudi ketika mereka memilah-milih apa yang baik dari ajaran agama ini, apa yang menurut mereka sesuai dengan kehendak hawa nafsu mereka, akan tetapi ketika meyakini bahwa segala sesuatu yang Allah Subhanahu Wata’ala dan Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam perintahkan kepada kita itu adalah yang terbaik itulah kebaikan untuk kita didunia dan diakhirat.


Oleh : Imran Bukhari Ibrahim, Lc, M.H.



link download file khutbah 

Share this:

Posting Komentar

 
Copyright © 2014 nasehatku.com. Designed by Nasehat Taujih