WASPADA ! MEDIA SOSIAL DI BULAN SUCI RAMADHAN
Tidak ada yang menyangkal peran vital Media yang begitu
penting, yang telah menjadi kebutuhan mendasar bagi sebagian kalangan, kecuali
ada beberapa peran media telah mengabaikan fungsi yang sebenarnya, yang
seharusnya meningkatkan kesadaran, mendidik masyarakat, dan hiburan positf yang
bermanfaat, malah menjadi sarana pembodohan yang menghadirkan tayangan-tayangan
yang tidak bermanfaat bahkan menjadi sumber dosa dan maksiat wal ‘iyadzu billah.
- BACA : SAHURNYA JANGAN KECEPETAN...
Kemudahan mengakses berbagai media oleh semua lapisan
masyarakat menjadi peluang besar bagi kalangan tertentu dengan berbagai macam
kepentingannya, ada yang menyebarkan kebaikan dan menolong agama Allah, dan ada
pula yang menyebarkan kebatilan dan menjadi penolong-penolong setan.
Memasuki bulan suci Ramadhan peran media sangat diharapkan
dapat memberi nilai-nilai positif, khusunya dalam membantu kaum muslimin menjalankan ibadah puasanya, media elektronik
seperti televisi misalkan, kita sangat bersyukur dengan banyaknya acara-acara
religi menghiasi layar kaca tv kita, mulai dari sahur sampai berbuka puasa,
stasiun-stasiun radio juga tidak mau ketinggalan dengan berbagai program acara
ala Ramadhan yang sudah dipersiapkan untuk bulan suci ini. yang tak kalah
pentingnya adalah peran media sosial dalam menghadirkan konten-konten yang
layak untuk bulan suci ini, jangan sampai youtuber, facebooker, instagrammer
dan semisalnya menjadi tunggangan-tunggangan setan.
Setiap Muslim harus menjaga kesucian bulan ini dari segala
hal yang mengotori dan merusak ibadah puasa didalamnya, begitu juga pemerintah
melalui kementerian kominfo yang diharapkan lebih memperketat aturan untuk
acara-acara yang bepotensi merusak ibadah puasa, yang seharusnya seorang muslim
memaksimalkan berbagai ibadah seperti membaca Al-Quran, Dzikir, dan
Qiyamullail; malah banyak disibukkan dengan sinetron, dangdutan, joget-jogetan,
dan tontonan yang melalaikan, dan ini tentunya sangat bertentangan dengan
nilai-nilai Islam.
Acara-acara yang mengandung dosa: mengumbar aurat, pacaran,
ikhtilath, joget dan dangdutan, kesemua ini juga diharamkan dalam Islam diluar
bulan suci Ramadhan, akan tetapi dibulan suci Ramadhan keharamanya lebih
ditekankan lagi, Allah Azza wa Jalla berfirman:
ذَٰلِكَۖ وَمَن
يُعَظِّمۡ شَعَٰٓئِرَ ٱللَّهِ
فَإِنَّهَا مِن تَقۡوَى ٱلۡقُلُوبِ
Demikianlah (perintah Allah). Dan barangsiapa mengagungkan
syiar-syiar Allah, maka sesungguhnya hal itu timbul dari ketakwaan hati. (Surat
Al-Hajj, Ayat 32)
Sangat disayangkan jika menonton TV dan menghabiskan waktu
dengan HP dijadikan alasan agar rasa lapar dan haus tidak terasa, apalagi di
siang hari banyak waktu dihabiskan untuk tidur, ini bisa menjadi
perangkap-perangkap setan sehingga kita tidak maksimal dalam beribadah, bulan
Ramadhan adalah moment penting bagi kita untuk memperbanyak ibadah, menuntut
ilmu, berbenah diri agar lebih baik dan menjadi muslim sejati, karenanya
Ramadhan dikenal sebagai madrasah atau sekolah yang insya Allah menjadikan kita
lebih baik setelah menjadi alumnus-alumnus Ramadhan dengan gelar Takwa.
Orang tua dalam lingkup keluarga memiliki peran penting
dalam menyukseskan terlaksananya program sekolah Ramadhan, Ayah dan Bunda harus
lebih aktif dalam membentengi anak-anaknya dalam menjaga kesucian bulan ini,
apalagi kebanyakan acara-acara TV ditonton oleh anak-anak kita, mereka
terlalaikan dari shalat, terlalaikan dari Al-Quran, dan pada akhirnya
terlalaikan untuk menjadi anak yang shalih yang berbakti kepada kedua orang
tua. Mari kita sucikan bulan ini, sucikan penglihatan, sucikan pendengaran,
sucikan pikiran, sucikan lisan, dan sucikan hati, semoga Ramadhan tahun ini
lebih baik dari tahun sebelumnya, Amin.
Oleh : Imran Bukhari, Lc. M.H.
Posting Komentar