BREAKING NEWS

KETIKA ADAT MENJADI SYIRIK

            


Diantara perangkap-perangkap setan adalah mengubah adat menjadi pintu kesyirikan, dengan membisikan kepada manusia suatu perbuatan yang awal mula dan hakikatnya merupakan sesuatu yang masuk akal, akan tetapi dengan banyaknya bumbu-bumbu kebohongan dari mulut ke mulut akhirnya sesuatu tersebut terlihat mistik dan seakan memberi pengaruh positif atau negatif, contoh kecil: orang tua kita dahulu melarang memotong kuku diwaktu malam, logikanya karena di zaman itu penerangan belum memadai seperti sekarang ini; sehingga memotong kuku diwaktu malam ditakutkan akan melukai jari tangan atau kaki; maka tidak perlu heran dan wajar-wajar saja jika orang tua kita melarangnya. kemudian larangan ini bagi sebahagian orang setelah itu ternyata menjadi perilaku yang dikultuskan dan menjamur ditengah masyarakat tanpa ada yang meluruskan, akhirnya muncul berbagai keyakinan dibalik pelarangan itu sampai ada yang mengaitkannya dengan nasib sial dan jodoh.

Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah rahimahullah pernah bercerita: “seperti inilah kebiasaan yang dilakukan pada seekor kuda jika terserang sakit perut, mereka akan membawanya ke pekuburan nasrani di damaskus, jika mereka tinggal di perkampungan sekte ismailiyyah, nushairiyyah dan semisalnya maka kuda tersebut akan dibawa ke pekuburan mereka, adapun di mesir mereka akan membawanya ke pekuburan yahudi dan nasrani atau ke pekuburan ubaidiyyun yang terkadang mengklaim diri mereka sebagai asyrof (keturunan Nabi shallallahu alaihi wasallam) padahal mereka bukan asyrof. mereka tidak akan membawa kuda ke pekuburan para Nabi dan orang-orang shalih dan tidak pula ke pekuburan orang-orang Islam secara umum. dan ini adalah perkara yang mujarab (sudah teruji) dan dikenal diwilayah Janad (kota di Yaman) dan dikalangan Ulamanya.


disebutkan penyebab hal tersebut: bahwa orang-orang kafir disiksa di dalam kubur-kubur mereka dimana suara-suara mereka (yang sedang tersiksa) terdengar oleh binatang (berkaki empat) sebagaimana yang dikabarkan oleh Nabi shallallahu alaihi wasallam bahwa orang-orang kafir mendapatkan siksa dikubur-kubur mereka . . . (kisahnya dalam shahih Muslim No.5112) . . .


seekor binatang jika mendengar suara aneh tersebut akan menimbulkan efek panas yang menghilang sakit di perutnya. adapun orang-orang jahil menganggap bahwa kuda yang diperjalankan di pekuburan itu adalah karena agama dan memiliki keutamaan, namun setelah mereka mengetahui bahwa kuda tersebut diperjalankan dipekuburan orang-orang yahudi, nashrani, sekte nushairiyyah dan semisalnya, dan bukan dipekuburan Para Nabi dan orang-orang Shalih. dan para Ulama menyebutkan bahwa seekor kuda tidak diperjalankan dikuburan orang-orang yang baik agamanya di Mesir, Syiria dan selainnya, mereka hanya memperjalankannya dipekuburan orang-orang Fajir dan Kafir; menjadi jelaslah bagi mereka (orang-orang jahil) hal-hal yang menjadi syubhat (atau samar-samar). Majmu’ Fatawa (35/139)


Kuda yang mendengar suara mayyit yang disiksa sembuh dengan seizin Allah Ta’ala melalui efek panas dalam tubuhnya yang menghilangkan sakit perut, dan ini berdasarkan pengalaman yang terbukti turun temurun, Wallaahu A’lam semoga saja ada penelitian ilmiah yang menguatkannya. Cerita ini merupakan salah satu bukti kecil betapa ketidaktahuan tentang petunjuk-petunjuk Agama mengantarkan pada kesesatan, generasi awal yang membuktikan kemanjuran obat ala afek suara siksa kubur tidak mewariskan kebiasaan itu dengan baik yang kemudian menjadi celah bagi setan untuk membisikkan kepada generasi berikutnya bahwa kesembuhan itu terjadi berkat karomah si mayyit, kuburan si kafir yang dihinakan Allah dengan azab kubur berubah menjadi tempat keramat yang diharapkan dapat mendatangkan manfaat atau menolak mudharat, berbagai ritual kesyirikan pun ramai dilakukan ditempat tersebut, Wallahul Musta’an.


Seperti inilah kesyirikan berkembang ditengah masyarakat kita, dan untuk menutup celah-celah setan tersebut adalah dengan belajar Islam, belajar Akidah, dan belajar kepada Ahli Ilmu Agama.


Ihdinashshirotal Mustaqim..
Oleh : Imran Bukhari Ibrahim, Lc. M.H

Share this:

Posting Komentar

 
Copyright © 2014 nasehatku.com. Designed by Nasehat Taujih