Hal ini akibat pernyataan Macron pekan lalu, setelah seorang guru di Prancis dipenggal karena menunjukkan kartun Nabi Muhammad di kelas yang ia pimpin, seraya berbicara soal kebebasan. Macron berujar sang guru 'dibunuh karena kaum Islamis menginginkan masa depan kita'.
Dalam cuitannya di Twitter, ia menilai Macron amat tidak bijak. Langkahnya menimbulkan perpecahan.
"Ini adalah saat di mana Presiden Macron bisa memberi penyembuhan dan menyangkal ruang bagi para ekstremis daripada menciptakan polarisasi & marginalisasi lebih lanjut yang mengarah ke radikalisasi," tulis Khan.
"Sangat disayangkan bahwa dia telah memilih untuk mendorong Islamofobia dengan menyerang Islam daripada teroris yang melakukan kekerasan, baik itu Muslim, Supremasi Kulit Putih atau ideolog Nazi."
Macron telah memicu kontroversi sejak awal bulan ini. Ia mengatakan 'Islam adalah agama yang sedang mengalami krisis di seluruh dunia'.
"Dengan menyerang Islam, jelas tanpa memahaminya, Presiden Macron telah menyerang & melukai sentimen jutaan Muslim di Eropa & di seluruh dunia," kata Khan lagi.
Dalam Islam karikatur atau gambar yang menggambarkan nabi dilarang. Itu dianggap menghina dan menghadapi hukuman mati di Pakistan.
Posting Komentar