BREAKING NEWS

5 KEBURUKAN AKIBAT MELAKUKAN MAKSIAT

Fenomena perbuatan maksiat telah banyak terjadi dan merupakan hal yang dianggap biasa. Tidak jarang, kaum muslim disuguhkan dengan umbaran aurot yang bisa ditemui dimana saja saat ini. Tidak hanya itu, tempat-tempat maksiat seperti karaoke, rumah bordir juga merupakan hal yang biasa ditemui. 

Bahkan, tidak sedikit kaum muslim yang dengan entengnya meninggalkan shalat 5 waktu. Padahal, shalat 5 waktu merupakan kewajiban yang tidak boleh ditinggalkan. Jika ditinggalkan akan mendapatkan dosa. 

Tidak tahukah masyarakat jika apa yang dilakukan tersebut akan membawa bencana bagi dirinya?

Jawabannya tentu ada dalam diri masing-masing. Seseorang yang sudah mengetahui beratnya dosa bermaksiat namun tetap melakukannya, ia akan dijauhkan dari surga. Bagi seseorang yang baru mengetahui beratnya dosa maksiat, hendaknya segera bertaubat dengan sung-sungguh kepada Allah. 

Dampak Buruk Bagi Pelaku Maksiat

Setiap manusia sejatinya tidak akan terlepas dari dosa, salah satunya ialah dosa maksiat. Perbuatan maksiat sejatinya selain mendapatkan dosa, juga memberikan efek buruk bagi seseorang. Berikut ini beberapa dampak buruk yang akan didapatkan; 

  • Pengetahuan menjadi hilang 

Pengetahuan bagaikan cahaya kehidupan yang menerangi hati dan pikiran manusia. Cahaya tersebut akan masuk dan bersemayam di hati. Namun jika seseorang terbiasa melakukan maksiat maka cahaya tersebut perlahan akan padam. 

سَوْدَاءُ فَإِذَا هُوَ نَزَعَ وَاسْتَغْفَرَ وَتَابَ سُقِلَ قَلْبُهُ وَإِنْ عَادَ زِيدَ فِيهَا حَتَّى تَعْلُوَ قَلْبَهُ وَهُوَ الرَّانُ الَّذِى ذَكَرَ اللَّهُ ( كَلاَّ بَلْ رَانَ عَلَى قُلُوبِهِمْ مَا كَانُوا يَكْسِبُونَ) »

Dari Abu Hurairah, dari Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, beliau bersabda, “Seorang hamba apabila melakukan suatu kesalahan, maka dititikkan dalam hatinya sebuah titik hitam. Apabila ia meninggalkannya dan meminta ampun serta bertaubat, hatinya dibersihkan. Apabila ia kembali (berbuat maksiat), maka ditambahkan titik hitam tersebut hingga menutupi hatinya. Itulah yang diistilahkan “ar raan” yang Allah sebutkan dalam firman-Nya (yang artinya), ‘Sekali-kali tidak (demikian), sebenarnya apa yang selalu mereka usahakan itu menutupi hati mereka’.”

HADITS (22) : UNGKAPLAH KEBENARAN MESKI ITU PAHIT

  • Jauh dari Allah 

Seseorang yang sering melakukan maksiat tidak akan dekat dengan Allah, melainkan lebih dekat dengan setan. Astaghfirullah. 

Seseorang yang jauh dari Allah, akan merasa dirinya asing. Keterasingan tersebut tidak akan bisa diganti dengan segala macam kenikmatan duniawi. Sehingga ia akan merasa sendiri dan sengsara di sepanjang hidupnya. 

Tidak hanya jauh dari Allah, seseorang yang suka bermaksiat juga akan jauh dari sesama manusia terutama dari orang-orang beriman. Tidaklah mungkin jika seseorang yang beriman berkumpul dengan ahli maksiat. Orang yang melakukan maksiat akan masuk ke dalam golongan ‘hizbusyaithon’, sedangkan orang yang beriman dan ta’at kepada Allah akan masuk ke dalam golongan ‘hizbullah’ dan mendapat jaminan surga. 

  • Jauh dari rezeki 

Apabila seseorang yang gemar bermaksiat mendapatkan rejeki, maka rejeki tersebut tidak akan berkah. Bahkan rejeki tersebut akan semakin menjerumuskan ia ke dalam lubang kehancuran dan kekafiran. 

Rasulullah Shallahu Alaihi Wassalam bersabda:

“Sesungguhnya seorang hamba diharamkan dari rezeki karena maksiat yang ia kerjakan”. 

Sebaliknya, seseorang yang bertaqwa dan kepada Allah akan diberikan rezeki dan keberkahan. Ia juga akan diantarkan menuju kemuliaan di sisi Allah. 

  • Hidup terasa sulit 

Seseorang yang mendekati maksiat, doanya tidak akan kunjung dikabulkan sehingga apa yang dihajatkan juga akan sulit terkabul. Sebaliknya, seseorang yang beriman dan bertaqwa akan dipermudah segala urusannya. 

Tubuh jadi lemah dan memperpendek umur 

Pelaku maksiat akan lebih rapuh dalam menghadapi ujian hidup dari Allah. Hal ini dikarenakan dalam hatinya tidak ada lagi cahaya hati. Selain itu, seseorang yang suka maksiat tidak akan mendapat keberkahan dalam hidup sehingga akan memperpendek umurnya. 

Bahkan dalam surat Al-Mursalat ayat 46 dijelaskan:

كُلُوا۟ وَتَمَتَّعُوا۟ قَلِيلًا إِنَّكُم مُّجْرِمُونَ

“Makanlah dan bersenang-senanglah kamu (didunia dalam waktu) yang pendek, sesungguhnya kamu adalah orang-orang yang berdosa.”

Berbagai dampak buruk maksiat tentunya akan membuat hidup seseorang kurang berarti. Orang yang sering melakukan maksiat, hatinya akan tertutup, gelap dan suram. Apabila kegelapan tersebut semakin pekat maka hatinya akan dikuasai oleh setan. 

Ia tidak akan lagi peduli dengan dosa. Ia pun akan menganggap dosa sebagai hal yang enteng dan tidak ada apa-apanya. Jika hal ini terjadi, hilangkan rasa iman dan taqwa dalam dirinya sehingga lama-kelamaan ia tidak akan betah hidup di dunia ini. 

Sebagai seorang muslim, sudah menjadi kewajiban untuk melaksanakan perintah Allah dan menjauhi segala larangannya, termasuk menjauhi maksiat. Melakukan maksiat hanya akan mendaptkan dosa, merusak cahaya hati bahkan melemahkan fisik. Oleh sebab itu, jauhilah maksiat dan segera bertaubat kepada Allah. (Sakinah-Sidoarjo)


 

Share this:

Posting Komentar

 
Copyright © 2014 nasehatku.com. Designed by Nasehat Taujih