BREAKING NEWS

Relawan Hisbah Makassar gelar Shalat Berjama’ah di Kawasan CPI




Hari Sabtu 31/10 Relawan Hisbah (Amar Makruf Nahi Mungkar) Kota Angin  Mammiri (Makassar) kembali menggelar Shalat berjama'ah Maghrib - Isya di sekitar kawasan CPI (Center Point of Indonesia), 


Setelah sebelumnya dilakukan pengecekan ternyata Masjid 99 Kubah yang berada dilokasi itu belum difungsikan dan kapasitas Mushalla yang terlalu kecil dan hanya bisa menampung kurang dari 5 orang, dengan berbekal terpal dan beberapa karpet kegiatan yang dimulai sejak sabtu 24/10 pekan lalu itu dipelopori oleh beberapa relawan dari berbagai komunitas dan kalangan,  turut hadir dalam kegiatan tersebut Ust. H.Fadhlan Akbar, Lc., M.Hi (Penasehat Bikers Tarbiyah dan Dosen STIBA Makassar) yang sempat memberikan kultum singkat dan motivasi usai Shalat Maghrib digelar.

Setelah itu kegiatan dilanjutkan dengan briefing singkat sebelum para relawan berkeliling di sekitar CPI untuk membagikan stiker sembari mengajak pengunjung-pengunjung lain untuk Shalat Isya berjama’ah, para relawan begitu antusias dan bersemangat, hal itu bisa dilihat dari kegiatan yang dilanjutkan setelah Shalat Isya; dimana para relawan melanjutkan pembagian stiker sambil menasehati pemuda dan pemudi yang tengah asyik berpacaran.



Kegiatan tersebut dimaksudkan untuk mengajak saudara muslim dan muslimah agar tidak melupakan kewajiban Shalat Fardhu ditengah kesibukan mereka  menghabiskan waktu libur bersama keluarga, selain itu kegiatan ini dalam rangka menghidupkan sunnah Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam yang menunjukkan keistimewaan Umat Islam, dimana mereka bisa bersegera melakukan Shalat dimanapun mereka berada selagi tempat tersebut bersih dan bukanlah tempat yang diharamkan untuk Shalat seperti kuburan dan tempat najis, sebagaimana hadits yang diriwayatkan oleh Jabir radhiyallahu ‘anhu bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:


" أُعْطِيْتُ خَمْسًا لَمْ يُعْطَهُنَّ أَحَدٌ مِنَ الأَنْبِيَاءِ قَبْلِي، نُصِرْتُ بِالرُّعْبِ مَسِيْرَةَ شَهْرٍ، وَجُعِلَتْ لِي الأَرْضُ مَسْجِدًا وَطَهُوْرًا، فَأَيُّمَا رَجُلٍ أَدْرَكَتْهُ الصَّلاَة ُفَلْيُصَلِّ..."


“Aku dianugerahi lima perkara yang tidak pernah diberikan seorang pun dari Rasul-Rasul sebelumku, yaitu: “aku diberikan pertolongan dengan takutnya musuh mendekatiku dari jarak sebulan perjalanan, dan dijadikan bumi bagiku sebagai tempat shalat dan bersuci (untuk tayammum) maka siapa saja dari umatku yang mendapati waktu shalat, maka hendaklah ia shalat...” (Muttafaqun ‘alaihi)


عن عقبة بن عامر قال سمعت رسول الله صلى الله عليه وسلم يقول: "يعجب ربكم من راعي غنم في رأس شظية بجبل يؤذن بالصلاة ويصلي فيقول الله عز وجل انظروا إلى عبدي هذا يؤذن ويقيم الصلاة يخاف مني قد غفرت لعبدي وأدخلته الجنة".


dari 'Uqbah bin 'Amir dia berkata; saya mendengar Rasulullah ﷺ bersabda, "Rabb kalian kagum terhadap seorang pengembala kambing yang berada di atas bukit, dia mengumandangkan adzan untuk shalat, kemudian dia shalat, maka Allah 'Azza wa Jalla berfirman, "Lihatlah kepada hamba-Ku ini, dia mengumandangkan azan lalu shalat karena takut kepada-Ku, Aku telah mengampuni dosa hamba-Ku dan memasukkannya ke dalam surga." (H.R. Abu Daud: 1017, dishahihkan oleh Al-Albaniy)


عنْ سَلْمَانَ الْفَارِسِيِّ ـ رضي الله عنه ـ قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: إِذَا كَانَ الرَّجُلُ بِأَرْضِ قِيٍّ ـ أي فلاة ـ فَحَانَتِ الصَّلَاةُ، فَلْيَتَوَضَّأْ، فَإِنْ لَمْ يَجِدْ مَاءً، فَلْيَتَيَمَّمْ، فَإِنْ أَقَامَ صَلَّى مَعَهُ مَلَكَاهُ، وَإِنْ أَذَّنَ وَأَقَامَ، صَلَّى خَلْفَهُ مِنْ جُنُودِ اللهِ مَا لَا يُرَى طَرَفَاهُ.


Dari Salman Al-Farisiy radhiallahu ‘anhu berkata: Rasulullah ﷺ : “jika seseorang berada ditanah kosong (yang terpencil) kemudian masuk waktu shalat, maka hendaklah ia berwudhu, dan jika tidak menemukan air maka hendaklah ia bertayammum, jika ia (shalat) dengan iqamat  maka kedua Malaikat (pengawasnya) akan shalat bersamanya, dan jika ia (shalat) dengan adzan dan iqamat maka (Malaikat) tantara-tentara Allah akan shalat dibelakangnya yang kedua ujung (shafnya) tidak terlihat.” (H.R. At-Thabraniy dan Abdurrazaq, dishahihkan oleh Al-Albaniy)


Jika saja seorang hamba yang berada disebuah lokasi terpencil kemudian dengan dorongan rasa takut kepada Allah Azza wa Jalla ia mengerjakan Shalat sendirian; dan bisa mendapatkan keutamaan yang begitu besar sebagaimana hadits-hadits di atas, maka sudah tentu sekelompok orang yang berada dilokasi yang jauh dari Masjid yang kemudian dengan dorongan rasa takut mereka tergerak untuk shalat berjama’ah juga mendapatkan keutamaan selain keutamaan shalat berjama’ah yang mereka kerjakan, terlebih jika mereka saling mengingatkan dan tolong menolong dalam kebaikan dan mencegah dari kemungkaran.


Reports: Imran Bukhari Ibrahim

Share this:

Posting Komentar

 
Copyright © 2014 nasehatku.com. Designed by Nasehat Taujih