إِنَّ ٱلَّذِينَ يُحِبُّونَ أَن تَشِيعَ ٱلْفَٰحِشَةُ فِى ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ لَهُمْ عَذَابٌ أَلِيمٌ فِى ٱلدُّنْيَا وَٱلْءَاخِرَةِ ۚ وَٱللَّهُ يَعْلَمُ وَأَنتُمْ لَا تَعْلَمُونَ
Artinya: Sesungguhnya orang-orang yang ingin agar (berita) perbuatan yang amat keji itu tersiar di kalangan orang-orang yang beriman, bagi mereka azab yang pedih di dunia dan di akhirat. Dan Allah mengetahui, sedang, kamu tidak mengetahui.
Kandungan Ayat :
Sesungguhnya orang-orang yang ingin agar berita perbuatan yang amat keji itu yaitu zina, tersebar di kalangan orang-orang yang beriman yang selalu menjaga diri, maka bagi mereka azab yang pedih di dunia dengan didera dan di akhirat dengan azab neraka. Allah Maha mengetahui atas apa yang tersembunyi dan juga yang tampak, sedang kamu tidak mengetahui
(Tafsir Al-Wajiz / Syaikh Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili)
1 ). Tersebarnya berita-berita bohong menciptakan kerusakan yang besar, dan sesungguhnya yang menjauhkan manusia dari kerusakan adalah ketakuan mereka sendiri kepadanya, maka jika orang-orang terus menyampaikan berita-berita yang berkaitan dengan kejahatan; maka akan semakin berkurang kejadiannya ditelinga, dan jiwa-jiwa akan berani bertindak, oleh karena itu Allah berfirman: { وَٱللَّهُ يَعْلَمُ وَأَنتُمْ لَا تَعْلَمُونَ } "Dan Allah mengetahui, sedang, kamu tidak mengetahui."
2 ). Orang berakal sehat adalah dia yang menyadari akan kekurangan dirinya, dan berusaha untuk memperbaikinya, bukan mereka yang kerap mencari-mencari kekurangan orang lain kemudian menyebarkannya di hadapan manusia.
3 ). Kecintaan pada tersebarnya kekejian akan mengundang segala media buruk untuk menyambut kekejian ini, baik itu dengan ucapa, atau dengan perbuatan, atau dengan menyepakatinya, dan ancaman yang keras ini tertuju kepada pihak-pihak yang mengajak wanita-wanita muslimah untuk melepaskan hijab mereka, dan berlepas dari segala atran yang telah ditetapkan oleh syariat.
4 ). { إِنَّ ٱلَّذِينَ يُحِبُّونَ أَن تَشِيعَ ٱلْفَٰحِشَةُ } "Sesungguhnya orang-orang yang ingin agar (berita) perbuatan yang amat keji itu tersiar" masuk dalam kategori ini ajakan-ajakan yang mengundang para wanita untuk keluar dari tempat teduhnya (rumahnya), dan bisa jadi orang yang ada iman dalam hatinya pun terjerumus ke dalam ajakan itu; karena melihat banyaknya panggilan dan jumlah pegiat yang terus bertambah sehingga membuatnya berfikir bahwa hal itu adalah biasa.
5 ). Dalam ayat ini ada ancaman dari Allah yang tidak akan meninggalkan siapapun yang berperan dalam pengadaan suatu kerusakan dan pengrusakan di muka bumi dengan ancaman azab yang pedih baik di dunia dan di akhirat, baik itu azab yang dirasakan langsung ataupun secara bathin, baik itu siksaan yg kita ketahui ataupun tidak; oleh karena itu dipenghujung ayat Allah berfirman: { وَٱللَّهُ يَعْلَمُ وَأَنتُمْ لَا تَعْلَمُونَ } "Dan Allah mengetahui, sedang, kamu tidak mengetahui." sebagai penawar hati orang-orang beriman, dan menyingkirkan kotoran hati mereka.
6 ). Jika salah seorang dari imam berusaha memperbaiki seorang pengikutnya atau kaum mukminin, maka ini adalah kebaikan, dan jika yang memperbaiki adalah Rasulullah, maka tidak ada lagi jalan untuk keburukan. Maka bagaimana jika yang mendatangkan perbaikan dan menjamin suatu keutamaan dan kemuliaan adalah Allah ta'ala? dan inilah yang terjadi pada seluruh ummatul mukminin, khususnya 'Aisyah dimana Allah menurunkan ayat-ayat ini tentang kesuciannya dari tuduhan yang dilemparkan oleh sebagian orang.
7 ). Jika ancaman dari Allah yang keras ini saja turun bagi mereka yang menuangkan tuduhan keji kepada Ibunda 'Aisyah, dan ayat-ayat itu tidak turun kecuali setelah terjadinya perstiwa Ifk, lalu bagaimana dengan mereka yang berusaha melemparkan tuduhan-tuduhan keji kepada Aisyah seteah turunnya ayat yang dengan jelas menunjukkan kesucian beliau dari tuduhan-tuduhan itu?
(Li Yaddabbaru Ayatih / Markaz Tadabbur di bawah pengawasan Syaikh Prof. Dr. Umar bin Abdullah al-Muqbil, professor fakultas syari'ah Universitas Qashim - Saudi Arabia)
Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa'di mengatakan :
“sesungguhnya orang-orang yang ingin agar (berita) perbuatan yang amat keji itu tersiar,” yaitu perkara yang keji lagi buruk, lalu mereka menyukai kejelekan lebih menyabar “di kalangan orang-orang yang beriman, maka mereka mendapatkan azab yang pedih,” yaitu, azab yang memedihkan hati, dan badan, lanatran tipuan mereka terhadap saudaranya sesama kaum muslimin, gembira dengan keburukan yang menimpa mereka dan lancang menodai kehormatan mereka.
Bilamana ancaman ini ditunjukkan hanya atas perasaan senang agar kekejian tersebar dan menikmatinya dengan hati mereka, lalu bagaimana (hukumannya) atas perbuatan yang lebih parah dari itu, dengan memunculkan dan menyebarkannya? Sama saja, apakah kekejian itu terjadi ataupun tidak terjadi. Semua ini berasal dari rahmat Allah untuk para hambaNya yang beriman, menjaga kehormatan-kehormatan mereka, sebagaimana Allah telah menjaga harta dan darah mereka, menyuruh mereka untuk menjalin solidaritas, agar salah seorang diantara mereka mencintai kebaikan untuk saudaranya yang dia sukai bagi dirinya, serta membenci keburukan untuk saudaranya yang dia benci buat dirinya. “dan Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui,” oleh karena itu, Allah memberitahu kalian dan menerangkan kepada kalian dengan apa yang kalian tidak ketahui. (Tafsir as-Sa'di)
Posting Komentar